Distriknews.co, Lombok Barat – Kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Relly kembali menjadi sorotan publik setelah penetapan istri korban, Briptu Rizka Sintiyani, sebagai tersangka. Namun keluarga dan penyidik meyakini bahwa ada pelaku lain yang terlibat. Polisi kini masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak tambahan dalam tragedi yang terjadi 24 Agustus 2025 tersebut.
Penetapan Briptu Rizka sebagai tersangka diumumkan Jumat (19 September 2025) malam oleh Polda NTB, setelah gelar perkara khusus yang menyelidiki hasil penyelidikan. Polisi menyebut bahwa sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk pemeriksaan intensif terhadap barang bukti seperti telepon seluler dan hasil laboratorium forensik.
Keluarga Brigadir Esco melalui kuasa hukumnya, Lalu Anton Hariawan, menyatakan keyakinan bahwa Rizka bukan pelaku tunggal. Anton menilai ada unsur “turut serta” dari pihak lain, karena bermacam pekerjaan fisik di tempat kejadian yang sulit dilakukan sendiri. “Tidak mungkin seorang R bekerja sendiri… ada skenario,” ujarnya.
Poin-penting penyidikan yaitu indikasi bahwa korban sempat dianiaya sebelum ditemukan tewas. Autopsi menunjukkan lehernya terjerat tali dan wajah serta tubuh yang sudah rusak sebelum ditemukan oleh mertua di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Lombok Barat.
Polisi belum membeberkan pasti siapa lagi yang dicurigai terlibat. Kabid Humas Polda NTB, Kombes Mohammad Kholid, menyatakan bahwa potensi pelaku lainnya masih didalami, tapi belum ada penetapan tersangka tambahan hingga saat ini.
Status Briptu Rizka kini adalah tersangka dan sedang ditahan di Rutan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda NTB, sejak Sabtu (21 September 2025). Ia ditahan terpisah, mengingat prosedur hukum yang berlaku.
Selain penyidikan terhadap tersangka dan barang bukti, polisi juga mengumpulkan keterangan dari sedikitnya 50 saksi. Saksi-saksi tersebut termasuk rekan kerja korban di Polsek Sekotong dan orang sekitarnya. Telepon seluler korban dan tersangka telah diekstrak untuk melihat data pesan atau panggilan yang mungkin memberikan petunjuk transaksi atau komunikasi yang berkaitan dengan kasus ini.
Publik kini banyak menunggu bagaimana polisi akan mengusut akar peristiwa: apakah memang terdapat pelaku lain di luar istri korban, bagaimana motifnya, dan apakah ada unsur kongkalikong atau kelalaian profesional di lingkungan kepolisian. Apalagi ditemukan pula dugaan dugaan kekerasan dan penganiayaan sebelum kematian terjadi.
Kasus Brigadir Esco terus berkembang. Dengan bukti forensik, saksi, dan penyelidikan yang sedang berjalan, harapan keluarga ialah agar terang benderang. Penetapan tersangka dan pendalaman pelaku lain menjadi langkah penting agar keadilan dapat ditegakkan.