Danantara Siapkan 8 Proyek Waste-to-Power Akhir Oktober 2025

redaksi

Danantara.

Distriknews.co, Jakarta – Perusahaan energi terbarukan Danantara mengumumkan akan segera meluncurkan proyek “waste-to-power” di delapan lokasi di Indonesia. Proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi paling lambat pada akhir Oktober 2025. Program ini digadang sebagai langkah konkret dalam memanfaatkan limbah menjadi energi listrik yang ramah lingkungan.

Chief Executive Officer Danantara, Arief Budiman, menyatakan bahwa proyek ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Menurutnya, limbah kota yang selama ini menjadi persoalan serius dapat diolah menjadi sumber daya energi alternatif dengan teknologi terbaru.

“Waste-to-power bukan hanya soal menghasilkan listrik, tetapi juga tentang bagaimana kita mengurangi beban TPA dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Selasa, 30 September 2025.

Delapan lokasi yang akan menjadi tempat implementasi proyek ini tersebar di beberapa kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Setiap lokasi diproyeksikan mampu menghasilkan kapasitas listrik rata-rata 5 hingga 10 megawatt, yang dapat langsung disalurkan ke jaringan listrik nasional.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia menghasilkan lebih dari 30 juta ton sampah setiap tahun. Sekitar 60 persen di antaranya berasal dari kawasan perkotaan. Kehadiran teknologi pengolahan sampah menjadi listrik dinilai mampu menjawab dua tantangan sekaligus, yakni pengelolaan sampah dan peningkatan pasokan energi.

Proyek ini juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah di setiap lokasi pembangunan. Beberapa pemda telah menandatangani nota kesepahaman dengan Danantara untuk memastikan pasokan sampah terjaga dan mekanisme distribusi listrik berjalan lancar.

Masyarakat sekitar lokasi pembangunan juga diharapkan mendapat manfaat langsung melalui program pemberdayaan dan penyerapan tenaga kerja lokal. Danantara menargetkan ratusan pekerja lokal bisa terserap dalam tahap konstruksi dan operasional.

Dengan target peluncuran akhir Oktober 2025, proyek ini dipandang sebagai tonggak baru dalam upaya Indonesia mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Selain itu, pengembangan energi dari sampah diyakini mampu membantu pencapaian target net zero emission tahun 2060 yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca juga

Bagikan:

Tags