BBGRM Kukar 2025, Kolaborasi Jadi Sorotan Utama

redaksi

Kepala Dinas DPMD Kukar Arianto

Distriknews.co, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali akan menggelar Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat kabupaten pada Mei 2025. Kali ini, Kecamatan Kota Bangun ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan, yang sekaligus akan menjadi panggung kolaboratif bagi masyarakat dari berbagai desa dan kelurahan untuk menunjukkan semangat kebersamaan dalam pembangunan lokal.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa BBGRM bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan sarana untuk merevitalisasi nilai-nilai gotong royong yang menjadi fondasi sosial masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya ini agar tetap relevan dengan konteks pembangunan yang terus berkembang.

“BBGRM menjadi salah satu instrumen penting untuk memastikan semangat gotong royong tetap hidup dan tidak luntur di tengah tantangan modernisasi. Kami juga tengah melakukan sosialisasi ke seluruh kecamatan agar partisipasi masyarakat benar-benar menyeluruh,” ungkap Arianto.

Menurutnya, pelaksanaan BBGRM tahun ini akan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Penilaian tidak lagi hanya berfokus pada jumlah kegiatan gotong royong, tetapi juga memperhatikan sejauh mana masyarakat terlibat aktif serta seberapa besar dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.

“Kualitas pelibatan warga menjadi perhatian utama. Tidak cukup hanya ramai-ramai kerja bakti, tetapi harus ada nilai tambah yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” imbuhnya.

Sebagai bagian dari persiapan, DPMD Kukar akan melakukan monitoring langsung ke sejumlah kecamatan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh pelaksanaan BBGRM sesuai dengan prinsip-prinsip partisipatif dan inklusif, sehingga setiap elemen masyarakat bisa terlibat secara merata tanpa diskriminasi.

Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menghimpun laporan dan dokumentasi dari setiap wilayah, yang nantinya akan menjadi dasar evaluasi dan pemberian penghargaan. Dengan begitu, BBGRM bukan hanya membangkitkan semangat gotong royong, tetapi juga mendorong kompetisi sehat dalam meningkatkan kualitas pembangunan berbasis masyarakat.

“Dengan menghidupkan semangat gotong royong, kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial dan kebersamaan warga,” tutup Arianto.
(Adv/DPMD/Kukar)

Baca juga

Bagikan: