Peringatan BBGRM, Desa Kukar Didorong Hidupkan Kembali Semangat Gotong Royong

redaksi

Ist.

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-22 di Kutai Kartanegara menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali nilai kebersamaan di tengah masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) tidak hanya menggelar acara seremonial, tetapi juga turun langsung dalam aksi gotong royong bersama warga.

BBGRM ke-22 resmi dicanangkan pada Minggu (20/07) di Kecamatan Kota Bangun. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Wakil Bupati Rendi Solihin, dan Ketua DPRD Ahmad Yani. Kehadiran pimpinan daerah ini menunjukkan komitmen bahwa gerakan gotong royong bukan hanya simbolik, melainkan agenda bersama untuk memperkuat solidaritas sosial.

Kepala Dinas DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa nilai gotong royong harus terus dipelihara agar tidak hilang di tengah perubahan zaman. “Gotong royong adalah nilai luhur bangsa yang perlu dijaga dan diwariskan. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi tradisi yang tetap hidup di desa maupun lingkungan pemerintahan,” ujarnya, Selasa (22/07).

DPMD Kukar juga mendorong agar semangat gotong royong tidak hanya tumbuh di desa dan kelurahan, tetapi juga di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurut Arianto, partisipasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan persoalan pembangunan. “Kami harapkan semua OPD bisa ikut serta melakukan gotong royong, baik di lingkup dinas maupun bersama masyarakat desa,” tambahnya.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, gerakan BBGRM telah menjadi salah satu wadah untuk memperkuat kemandirian desa. Program ini sejalan dengan visi Kukar Idaman Terbaik yang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pembangunan.

Selain itu, data Badan Pusat Statistik Kukar menunjukkan bahwa desa-desa dengan tingkat partisipasi sosial yang tinggi cenderung memiliki ketahanan sosial ekonomi lebih baik. Fakta ini menguatkan bahwa gotong royong bukan sekadar tradisi, tetapi strategi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan warga.

Kegiatan BBGRM di Kukar juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan sosial antarwarga, mengurangi kesenjangan, serta mendukung terciptanya pembangunan desa yang berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong, pemerintah berharap desa mampu menjadi motor penggerak pembangunan berbasis masyarakat.

Arianto menegaskan, melalui BBGRM ke-22 ini DPMD Kukar ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali menghidupkan nilai gotong royong sebagai fondasi dalam memperkuat pembangunan daerah dan kemandirian desa.

(Adv/DPMD/Kukar)

Baca juga

Bagikan: