Distriknews.co, Jakarta – Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, dikenal memiliki sembilan istri sepanjang hidupnya. Masing-masing mempunyai kisah unik dan nasib berbeda setelah era pemerintahan Soekarno usai. Banyak yang wafat, ada pula yang masih hidup hingga kini. Berikut profil singkat dan kondisi terakhir beberapa dari mereka.
Siti Oetari Tjokroaminoto adalah istri pertama Soekarno, menikah pada 1921 saat ia masih sangat muda. Pernikahan mereka tidak berlangsung lama karena hubungan keduanya renggang. Oetari pensiun dari sorotan publik pasca perceraian dan tidak terlibat dalam politik nasional.
Inggit Garnasih, istri kedua, dikenal setia menemani Soekarno melewati masa pengasingan dan awal kemerdekaan. Ia menolak poligami, yang akhirnya menyebabkan perpisahan mereka ketika Soekarno memutuskan untuk menikah dengan Fatmawati. Inggit meninggal dunia pada tahun 1949 di Bandung setelah menjalani kehidupan sederhana dan agak jauh dari publik.
Fatmawati adalah istri ketiga yang terkenal begitu erat dengan sejarah Indonesia. Ia menjahit Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pertama kali saat Proklamasi 17 Agustus 1945. Fatmawati meninggal pada 14 Mei 1980 karena serangan jantung, dalam perjalanan pulang dari Arab Saudi setelah menunaikan ibadah umrah. Dia dipandang sebagai simbol nasionalisme dan penghormatan hingga kini.
Hartini, istri keempat, lahir 20 September 1924 di Ponorogo, menikah dengan Soekarno pada 7 Juli 1953. Hartini tetap mendampingi dia hingga akhir hayatnya. Ia menutup usia di tanggal 12 Maret 2002, dalam usia 77 tahun. Hartini dikenang sebagai sosok yang setia, hadir di momen-momen penting pemerintahan, dan tetap tampil di publik dengan martabat tinggi.
Ratna Sari Dewi Soekarno (lahir Naoko Nemoto), istri kelima, adalah warga Jepang yang menikah Soekarno tahun 1962. Sekarang Ratna Sari Dewi masih hidup dan menetap di Tokyo sejak sekitar 2008. Dia dikenal menjalankan bisnis perhiasan dan kosmetik, juga muncul di beberapa acara TV Jepang sesekali.
Beberapa istri lainnya Soekarno seperti Heldy Djafar dan Kartini Manoppo tidak banyak lagi dalam sorotan publik. Heldy Djafar yang menikah dengan Soekarno tahun 1966 kemudian bercerai dan melanjutkan hidupnya di luar publik pasca era Soekarno, sementara Kartini Manoppo juga menempuh kehidupan yang tidak terlalu terekspos media.
Kesembilan istri tersebut telah mewariskan sosok yang berbeda-beda: dari ibu negara, pejuang kemerdekaan, hingga sosok publik yang hidup relatif tertutup. Banyak generasi kini hanya mengenang nama mereka lewat sejarah dan warisan budaya, seperti Fatmawati yang bendera yang dijahitnya disimpan dan dipelihara sebagai benda pusaka.
Saat ini, hanya satu atau beberapa istri Soekarno yang masih hidup, yaitu Ratna Sari Dewi. Sisanya telah meninggal dunia. Semua dikenang lewat catatan sejarah, buku biografi, dan monumen-monumen. Sosok mereka tetap menjadi bagian dari kisah panjang Indonesia meraih kemerdekaan dan membangun identitas nasional.