Samarinda – Big Mall Samarinda bersiap kembali beroperasi pada 16 Juni 2025, namun belum sepenuhnya mendapatkan kembali kepercayaan publik. Banyak pengunjung mengaku ragu untuk kembali ke pusat perbelanjaan tersebut setelah insiden kebakaran besar yang terjadi pada awal Juni lalu. Mereka menilai manajemen mall kurang transparan dalam memberikan informasi keselamatan.
Sebagian warga Samarinda menyayangkan bahwa mall kembali dibuka dalam waktu yang tergolong cepat, tanpa penjelasan rinci soal perbaikan sistem proteksi. Kekecewaan juga muncul karena saat kebakaran terjadi, sejumlah pintu darurat dikabarkan tidak dapat dibuka dengan baik sehingga menimbulkan kepanikan pengunjung.
Konsumen lokal meminta manajemen mall memberikan laporan teknis terbuka kepada publik, termasuk hasil uji struktur pasca kebakaran dan perizinan laik fungsi dari instansi terkait. Mereka menilai informasi seperti itu penting untuk memulihkan rasa aman.
Masyarakat Konsumen Samarinda, Rizal Arman, menyebut bahwa pembukaan kembali mall seharusnya dibarengi edukasi publik soal mitigasi risiko. Tanpa itu, ia khawatir mall hanya memikirkan kerugian ekonomi tanpa memperhatikan keselamatan pengunjung.
Pihak manajemen Big Mall menyatakan telah memperbaiki sistem kelistrikan, alarm kebakaran, dan ventilasi, namun belum memberikan informasi detail hasil audit bangunan. Mereka juga belum menunjukkan secara terbuka uji kekuatan struktur beton dan baja pasca insiden.
Sejumlah tenant juga mulai angkat suara karena kunjungan pelanggan menurun drastis meski promosi digelar besar-besaran. Rasa tidak percaya membuat aktivitas perdagangan lesu meskipun mall telah kembali beroperasi sebagian.
Hingga kini, banyak keluarga yang memilih menghindari Big Mall dan beralih ke pusat perbelanjaan lain. Mereka menunggu bukti bahwa keselamatan telah menjadi prioritas dan bukan hanya janji manajemen.
Dampak kepercayaan ini diperkirakan berlangsung jangka panjang jika tidak diatasi dengan komunikasi terbuka dan audit keselamatan independen yang dapat diakses publik.