Malaysia Paten Negosiasi Tarif Trump Tanpa Bocorkan Data Negara

redaksi

Menteri Perdagangan Tengku Zafrul Aziz

Distriknews.co, Kuala Lumpur – Malaysia berhasil melakukan negosiasi dengan AS mengenai tarif ekspor tanpa membocorkan data negara. Ini memperkuat posisi diplomasi Malaysia tanpa mengorbankan kedaulatan data nasional.

Pemerintah Malaysia bekerja intensif melalui pertemuan antara Menteri Perdagangan Tengku Zafrul Aziz dan pejabat tinggi AS. Mereka menekankan pada hubungan ekonomi yang seimbang dan menghindari struktur data sensitif sebagai syarat kesepakatan. Mohamed Zafrul menyebut bahwa “negosiasi mencapai hasil yang menjamin tarif wajar tanpa membuka data strategis negara”.

AS sempat mengancam menerapkan tarif hingga 25 % pada ekspor Malaysia. Namun setelah negosiasi, tarif final dipatok di kisaran 19 %, lebih rendah dari ancaman awal. Beberapa sektor seperti semikonduktor dan farmasi tetap bebas tarif karena sudah diatur sebelumnya.

Malaysia juga menyepakati pembelian barang AS senilai hingga US$150 miliar dalam lima tahun ke depan. Ini termasuk peralatan teknologi tinggi, LNG, serta investasi lintas batas senilai US$70 miliar untuk menyeimbangkan neraca perdagangan.

Malaysia menolak tuntutan AS untuk membuka data halal, kepemilikan asing, atau sumber daya langka negara. Negosiasi menolak syarat-syarat yang melibatkan informasi internal, menjaga kedaulatan kebijakan nasional.

Langkah ini konsisten dengan strategi ASEAN dan posisi Malaysia sebagai ketua ASEAN tahun ini. Pemerintah mendorong respons regional yang terkoordinasi tanpa melakukan pembalasan, tetapi aktif mencari solusi melalui dialog konstruktif.

Malaysia juga memperkuat negotiating leverage dengan menyoroti perannya sebagai bagian vital dalam rantai pasok global, khususnya di sektor semikonduktor dan teknologi. Tujuannya adalah memposisikan negara sebagai mitra strategis ketimbang target perhatian proteksionisme AS.

Pemerintah PMI dan Miti mengonfirmasi bahwa proses negosiasi tetap rahasia dan berfokus pada kepentingan nasional. Malaysia siap mengikuti kesepakatan lanjutan dengan AS namun tetap mempertahankan privasi kebijakan domestik.

Malaysia sejauh ini dianggap berhasil meminimalkan dampak negatif tarif Trump sambil mempertahankan prinsip dan tanpa menyetujui syarat pembocoran data. Negosiasi ini dinilai sebagai model diplomasi ekonomi pragmatis yang akan diawasi oleh bisnis dan analis global.

Baca juga

Bagikan:

Tags