Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Kawasan Simpang Odah Etam (SOE) di Tenggarong kini menjadi magnet baru bagi wisatawan. Setahun sejak dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, kawasan ini tumbuh menjadi ruang publik yang memadukan ekonomi kreatif dan budaya lokal.
Berlokasi di Jalan Kartanegara, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, SOE telah berkembang dari sekadar tempat berburu oleh-oleh menjadi destinasi wisata budaya yang hidup. Wisatawan dapat menikmati pertunjukan musik daerah, seni tradisional, dan suasana khas Kutai sambil berbelanja produk UMKM lokal.
“Kami ingin SOE tidak hanya dikenal sebagai lokasi belanja, tetapi sebagai tujuan wisata berbudaya,” ujar Zikri Umulda, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kukar. Ia menegaskan bahwa pengembangan kawasan ini menempatkan budaya sebagai daya tarik utama yang membedakannya dari pusat wisata lain di Kalimantan Timur.
Untuk memperkuat identitas budaya, seluruh pelaku UMKM di kawasan tersebut diwajibkan mengenakan atribut khas Kutai seperti pesapu dan batik lokal. Menurut Zikri, langkah ini menciptakan suasana autentik yang memberi pengalaman tersendiri bagi wisatawan. “Saat mereka datang, bukan hanya belanja, tapi ikut merasakan atmosfer budaya kita,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Pariwisata Kukar tengah menambah ornamen khas daerah untuk memperindah kawasan. Beberapa di antaranya meliputi gapura adat, lampu etnik, serta papan nama beraksara Kutai. Upaya ini bertujuan menjadikan SOE sebagai etalase budaya yang tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki nilai historis dan edukatif.
Kolaborasi lintas sektor juga menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Dispar Kukar melibatkan Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, serta dukungan pihak swasta untuk memastikan penataan kawasan berjalan optimal. “Kita ingin penataan tidak hanya indah dipandang, tapi fungsional dan nyaman untuk masyarakat,” tambah Zikri.
Menurut data dari laman resmi pariwisata.kutaikartanegarakab.go.id, sektor pariwisata budaya di Kukar terus tumbuh dengan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah. Pemerintah juga menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan domestik hingga 15 persen pada 2025 melalui program berbasis kearifan lokal seperti SOE.
Zikri menyebut, pengembangan SOE bukan sekadar proyek ekonomi kreatif, tetapi proyek kebudayaan yang mencerminkan jati diri Kukar. “SOE harus terus berevolusi. Ini wajah baru Kutai Kartanegara yang memadukan ekonomi, budaya, dan kebanggaan daerah,” tutupnya.
(Adv/Disparkukar)



