Masyarakat Jadi Penggerak Utama Pengembangan Desa Wisata di Kukar

redaksi

ist.

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) kini mengubah arah kebijakan pengembangan pariwisata desa. Jika sebelumnya pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) banyak digerakkan oleh pemerintah, kini pendekatannya lebih partisipatif. Pembentukan Pokdarwis didorong lahir dari kesadaran dan inisiatif masyarakat sendiri.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, M Ridha Fatrianta, menjelaskan bahwa perubahan pola ini dilakukan agar masyarakat memiliki rasa kepemilikan yang lebih kuat terhadap destinasi wisata di wilayahnya. “Kalau dulu pembentukan Pokdarwis banyak diinisiasi oleh dinas, sekarang kami mendorong agar masyarakat yang memulai, supaya benar-benar punya komitmen,” ujar Ridha, Kamis (24/5/2025).

Pendekatan ini sejalan dengan semangat pembangunan berbasis masyarakat yang diusung Pemkab Kukar melalui program pariwisata berkelanjutan. Dinas Pariwisata tetap aktif memberikan sosialisasi dan pendampingan ke desa-desa potensial yang belum memiliki Pokdarwis. Bila ada inisiatif dari pemerintah desa atau masyarakat, pembentukannya akan segera difasilitasi.

Berdasarkan data dari laman resmi Visiting Kutai Kartanegara, saat ini terdapat 60 Pokdarwis aktif di Kukar, menjadikannya kabupaten dengan jumlah kelompok sadar wisata terbanyak di Kalimantan Timur. Namun, Ridha menilai belum semua kelompok berjalan optimal. Hanya beberapa yang menunjukkan inovasi nyata dan pengelolaan konsisten dalam menarik wisatawan.

Salah satu Pokdarwis yang sukses adalah Bekayuh Beumba Bebudaya dari Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun. Kelompok ini berhasil menorehkan prestasi hingga tingkat nasional berkat upaya mereka menjaga kelestarian budaya dan lingkungan. Inovasi ekowisata berbasis pesut Mahakam dan pelibatan masyarakat lokal menjadi contoh nyata keberhasilan model ini.

Ridha menegaskan bahwa pengembangan wisata yang berkelanjutan harus dimulai dari bawah. “Pengalaman menunjukkan, desa yang berkembang biasanya karena inisiatif kuat dari warganya. Pemerintah hanya menjadi fasilitator dan pendukung,” tambahnya.

Selain mendorong pembentukan Pokdarwis mandiri, Dispar Kukar juga mengintegrasikan pelatihan manajemen wisata, pemasaran digital, dan pengelolaan destinasi berbasis konservasi. Upaya ini dilakukan agar setiap kelompok memiliki kemampuan profesional dalam mengelola potensi wisata di desanya.

Langkah Kukar ini mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menilai Pokdarwis berperan strategis dalam pengembangan wisata berkelanjutan. Dengan sistem yang melibatkan masyarakat sebagai penggerak utama, sektor pariwisata daerah diharapkan tumbuh lebih cepat dan merata.

“Pokdarwis yang lahir dari kesadaran masyarakat akan jauh lebih kuat dan tahan lama. Karena mereka paham bahwa pariwisata bukan hanya untuk hiburan, tapi juga untuk kesejahteraan bersama,” tutup Ridha.

(Adv/Disparkukar)

Baca juga

Bagikan: