Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) akan menggelar acara budaya bertajuk “Tetiba Jogja” pada 11 Mei 2025 di Obelix Sea View, Yogyakarta. Event ini dirancang untuk mempromosikan kekayaan seni dan budaya Kutai kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, menyatakan acara ini menjadi panggung bagi pelaku seni tari daerah. “Kami melibatkan seniman olah gubang, kesenian Dayak Modang, dan Dayak Benuaq. Mereka akan menampilkan ciri khas budaya masing-masing dengan penuh energi,” ujarnya.
Pemilihan Obelix Sea View sebagai lokasi tidak lepas dari strategi promosi yang matang. Tempat ini tengah populer di kalangan wisatawan, dikelola profesional oleh pihak swasta, dan memiliki daya tarik tinggi melalui fasilitas modern dan pemandangan laut yang menawan. Data dari situs resmi Pemerintah Kutai Kartanegara menyebut, kolaborasi dengan destinasi wisata yang sudah mapan dapat meningkatkan eksposur budaya lokal hingga 40 persen dibanding promosi biasa.
Event Tetiba Jogja bukan sekadar pertunjukan. Dispar Kukar menekankan tujuan strategis untuk membuka peluang tampil bagi seniman lokal di luar daerah. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi kreatif, sekaligus memupuk apresiasi budaya Kutai di tingkat nasional.
Selain pertunjukan tari, kegiatan ini juga menjadi momen pengenalan produk UMKM dan kerajinan khas Kukar. Wisatawan berkesempatan melihat langsung kerajinan tangan, busana adat, dan suvenir budaya yang bisa dibawa pulang, sekaligus menjadi sarana edukasi budaya.
Zikri menambahkan, Dispar Kukar menargetkan kerja sama jangka panjang dengan pengelola Obelix Sea View melalui MoU atau perjanjian resmi. Dengan pendekatan ini, kesenian Kutai bisa menjadi atraksi rutin dan memperkuat citra Kukar sebagai destinasi budaya unggulan.
“Kami berharap penampilan ini menarik perhatian manajemen untuk mengundang kembali seniman kami. Kolaborasi berkelanjutan akan memberi dampak positif bagi budaya dan ekonomi kreatif daerah,” jelas Zikri.
Event ini menjadi contoh strategi pariwisata berbasis budaya yang menyatukan pemerintah daerah, pelaku seni, dan sektor swasta. Upaya ini diharapkan dapat mendorong wisata budaya Kukar lebih dikenal di tingkat nasional dan internasional.
(Adv/Disparkukar)



