Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Danau Kumbara di Desa Kota Bangun III, Kutai Kartanegara, dulunya merupakan lahan bekas tambang. Kini, kawasan ini bertransformasi menjadi destinasi wisata yang menarik minat pengunjung. Pengelolaan dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat dengan dukungan penuh dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar.
Ridha Fatrianta, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, menyatakan apresiasinya terhadap semangat masyarakat lokal yang berhasil mengubah potensi lahan menjadi destinasi bernilai. “Kelompok ini adalah pokdarwis binaan. Tahun lalu kami memberikan pendampingan dan fasilitas, termasuk tenda glamping,” ujarnya.
Pengembangan Danau Kumbara selaras dengan misi pemerintah daerah untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang memberdayakan masyarakat. Ridha menekankan pentingnya keterlibatan warga agar destinasi tidak hanya menarik wisatawan, tapi juga memberi manfaat ekonomi langsung.
“Kami berharap mereka bisa menyusun paket wisata menarik. Selain meningkatkan kunjungan, hal ini menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat sekitar,” tambah Ridha. Pendekatan ini mendorong terciptanya ekosistem wisata mandiri berbasis komunitas, sesuai prinsip pariwisata berkelanjutan.
Danau Kumbara menawarkan panorama danau alami yang tenang, dikelilingi hamparan hijau. Kawasan ini mulai dilengkapi fasilitas sederhana untuk berkemah, rekreasi alam, dan aktivitas edukasi lingkungan. Data Dispar Kukar menunjukkan kunjungan meningkat sekitar 15 persen sejak pembukaan fasilitas berkemah awal tahun ini.
Selain infrastruktur, Dispar Kukar mendorong promosi digital dan offline untuk menarik wisatawan lokal maupun luar daerah. Strategi ini mencakup pembuatan paket wisata online, konten media sosial, serta kerja sama dengan agen perjalanan di Kalimantan Timur.
Ridha menegaskan bahwa pengembangan destinasi harus dilakukan secara profesional dan berkelanjutan. “Kami ingin Danau Kumbara dikelola mandiri, memberi manfaat langsung bagi warga, dan menjadi ikon wisata berbasis masyarakat di Kukar,” tegasnya.
Kawasan ini juga menjadi ruang edukasi budaya dan lingkungan. Anak-anak muda lokal dilibatkan dalam kegiatan konservasi, penyambutan wisatawan, dan pembuatan kerajinan tangan dari bahan lokal. Pendekatan ini memastikan nilai ekonomi dan budaya berjalan seiring.
Dukungan pemerintah melalui Dispar Kukar terus berlanjut, mulai dari pelatihan manajemen destinasi, penyediaan fasilitas pendukung, hingga strategi pemasaran kreatif. Dengan kolaborasi warga dan pemerintah, Danau Kumbara berpotensi menjadi contoh sukses destinasi wisata berbasis komunitas di Kutai Kartanegara.
(Adv/Disparkukar)



