Desa Wisata Kukar Dorong Pariwisata Berbasis Komunitas dan Melibatkan Polnes

redaksi

ist.

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Tiga desa di Kutai Kartanegara (Kukar) kini menjadi sorotan karena inisiatif membangun pariwisata dari bawah. Desa Sangkuliman, Desa Kersik, dan Desa Sumbersari resmi masuk dalam program pengembangan desa wisata oleh Dinas Pariwisata Kukar (Dispar Kukar). Program ini menekankan peran masyarakat sebagai pelaku utama sekaligus pengelola destinasi.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Kukar, Ridha Fatrianta, menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari Program Desa Mandiri yang digagas sejak 2015. “Kini kami lanjutkan dengan fokus yang lebih terarah, mengutamakan keberlanjutan dan keterlibatan aktif warga,” ujarnya, Rabu (15/5/2025).

Awalnya ada sepuluh desa yang direncanakan, namun hanya Desa Pela yang berhasil tumbuh dari inisiatif masyarakat. Tahun ini, Dispar Kukar memprioritaskan tiga desa karena keterbatasan anggaran dan waktu, sambil tetap memberikan pendampingan secara bertahap.

Program ini melibatkan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) untuk memperkuat kapasitas desa. Fokus pendampingan meliputi penyusunan paket wisata, pembentukan tim pengelola, dan pelibatan warga. Semua mengacu pada Peraturan Gubernur terkait desa wisata agar pembangunan berjalan sesuai standar.

Ridha menekankan perubahan tren wisata pasca pandemi. Wisatawan kini lebih memilih lokasi dekat rumah dan alami. “Kami fokus memperkuat wisata lokal antar-kabupaten, misalnya dari Samarinda dan Kutai Barat, bukan sekadar mendatangkan pengunjung dari Pulau Jawa,” ujarnya.

Desa wisata juga mendorong warga menjadi pelaku ekonomi kreatif. Masyarakat tidak hanya menjaga keindahan alam, tapi juga mengembangkan budaya, kuliner, dan pengalaman otentik bagi pengunjung. Dampak nyata terlihat dari meningkatnya pendapatan dan kebanggaan terhadap desa.

Lebih dari sekadar destinasi, desa wisata menjadi ruang belajar. Warga dan wisatawan diajak memahami pentingnya pelestarian budaya dan harmoni dengan alam. Program ini menjadikan desa sebagai laboratorium hidup untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Dengan dukungan pemerintah, akademisi, dan masyarakat, desa wisata di Kukar diharapkan menjadi model pengembangan pariwisata berbasis komunitas yang inklusif, berkelanjutan, dan memberdayakan ekonomi lokal.

(Adv/Disparkukar)

Baca juga

Bagikan: