Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat pengembangan wisata berbasis masyarakat. Salah satu inisiatif terbaru adalah pembangunan homestay percontohan yang akan ditempatkan di Desa Pela dan Muara Enggelam, sebagai bagian strategi meningkatkan kualitas layanan wisata desa.
Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar menekankan bahwa homestay ini bukan sekadar fasilitas penginapan, tetapi juga sarana edukasi bagi warga. Bangunan akan dirancang sesuai standar pariwisata, namun tetap mempertahankan nuansa kearifan lokal dan budaya setempat.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Fatrianta, menyampaikan bahwa proses desain homestay saat ini masih berlangsung. “Ada dua homestay percontohan, yaitu di Pela dan Muara Enggelam. Jika selesai, akan kami jadikan contoh bagi pengembangan homestay warga,” ujarnya.
Uniknya, homestay yang dibangun bukanlah rumah warga yang dialihfungsikan, melainkan bangunan baru yang ditempatkan di kawasan strategis, termasuk di depan Museum Nelayan Desa Pela. Lokasi ini dipilih agar pengunjung bisa merasakan nuansa lokal sekaligus menikmati pemandangan sekitar.
Ridha menjelaskan konsep homestay berbeda dengan resort. Homestay memanfaatkan rumah tinggal sebagian untuk tamu, biasanya satu hingga dua kamar, sehingga wisatawan dapat merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Model ini juga memberi peluang ekonomi bagi pemilik rumah.
“Konsep homestay ini akan menjadi inspirasi bagi warga. Kami ingin mereka mampu menghadirkan penginapan yang profesional namun tetap lokal,” kata Ridha.
Selain sebagai tempat menginap, homestay percontohan juga diharapkan menjadi titik edukasi bagi pengunjung. Wisatawan tidak hanya menikmati fasilitas, tetapi juga belajar mengenai budaya, adat, dan ekowisata yang berkembang di desa setempat.
Langkah ini selaras dengan misi Dispar Kukar membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan. Dengan penginapan standar, desa wisata diharapkan lebih menarik, meningkatkan kunjungan, dan mendukung perekonomian lokal.
Ridha menegaskan, pengembangan homestay berbasis desa menjadi bukti nyata komitmen Kukar untuk memajukan pariwisata secara profesional dan inklusif. “Kami ingin warga aktif terlibat, sekaligus wisatawan mendapatkan pengalaman autentik,” tutupnya.
(Adv/Disparkukar)



