Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Di tengah aliran Hulu Sungai Mahakam, Pulau Layung Seribu di Desa Kembang Janggut muncul sebagai destinasi wisata alam yang menenangkan. Pulau ini menyuguhkan lanskap air yang memantulkan langit biru, vegetasi hijau alami, dan suasana yang berubah romantis saat senja, cocok untuk refleksi atau bersantai bersama keluarga.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kecamatan Kembang Janggut, Rully Purbayanto, menekankan bahwa Pulau Layung Seribu dibangun dengan konsep “ruang hidup”. Wisata di sini berjalan seiring dengan aktivitas masyarakat lokal, sehingga berdampak langsung pada ekonomi dan budaya setempat.
“Selain keindahan alam, kami menyediakan mushola nyaman, jaringan wifi, dan memberdayakan UMKM lokal melalui kedai kopi dan pusat interaksi lainnya. Semua itu demi menciptakan kawasan wisata yang hidup dan bermanfaat,” ujar Rully.
Kedai kopi menjadi pusat interaksi antara wisatawan dan warga, memperkuat koneksi budaya dan ekonomi. Pendekatan ini menciptakan pengalaman wisata yang autentik sekaligus mendorong pendapatan lokal.
Meskipun potensinya besar, Pulau Layung Seribu belum dikenal luas. Rully menambahkan, promosi melalui media digital dan website resmi desa menjadi langkah strategis agar destinasi ini dikenal lebih luas, termasuk di kalangan wisatawan provinsi dan nasional.
Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) menyambut baik konsep ini. Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Ridha Fatrianta, menilai pulau ini sebagai contoh ideal pariwisata berkelanjutan yang selaras dengan pemberdayaan masyarakat.
“Pendekatan yang menyatukan keindahan alam dengan pemberdayaan ekonomi lokal sesuai visi kami. Kami siap mendukung promosi digital dan pendampingan pengelolaan,” jelas Ridha. Ia juga menyoroti infrastruktur dasar yang sudah dibangun sebagai fondasi untuk pengembangan selanjutnya.
Ke depan, fokus akan ditujukan pada peningkatan kapasitas pengelola, perluasan jejaring promosi, dan pengembangan atraksi wisata yang menarik. Harapannya, Pulau Layung Seribu bukan hanya destinasi alternatif, tetapi ikon wisata baru yang membanggakan Kutai Kartanegara.
(Adv/Disparkukar)



