Pesona Goa Binuang, Wisata Alam Tersembunyi di Jantung Kukar

redaksi

ist.

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Desa Sanggulan di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, kini menjadi sorotan berkat potensi wisata goa yang luar biasa. Di wilayah ini, terdapat tiga goa utama yang memukau, yaitu Goa Binuang, Goa Labirin, dan Goa Tanjak Langit. Ketiganya menawarkan kombinasi petualangan, keindahan geologi, dan edukasi yang kini dikembangkan menjadi destinasi ekowisata unggulan berbasis komunitas.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Benua Raya, Sopian, menyebutkan bahwa wisata goa ini mulai mendapat perhatian publik setelah diperkenalkan melalui kegiatan Mahakam Explore 2022 dan promosi Borneo Venture pada 2024. “Yang jadi fokus kami saat ini wisata goa, karena punya nilai alam dan edukasi yang tinggi,” ujarnya.

Goa Binuang menjadi daya tarik utama dengan aliran sungai bawah tanah sepanjang 300 meter. Wisata ini termasuk kategori minat khusus karena membutuhkan perlengkapan keselamatan lengkap seperti helm, jaket pelampung, dan senter. Pengunjung juga wajib didampingi pemandu bersertifikat demi menjaga keselamatan selama penelusuran. “Susur goa tidak bisa sembarangan. Jalurnya basah dan licin, jadi wajib safety,” tambah Sopian.

Selain jalur susur sungai, tersedia rute reguler bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan goa kering. Ornamen stalaktit dan stalagmit di dalamnya menciptakan suasana megah dan alami. Pemandu akan memberikan penjelasan tentang sejarah, formasi batuan, serta nilai ekologis kawasan tersebut. Tiket masuk jalur reguler dibanderol Rp50.000 per orang, sedangkan jalur susur sungai sekitar Rp150.000 per orang.

Kawasan ini juga menyediakan area berkemah lengkap dengan fasilitas dasar seperti toilet dan tempat bernaung. Menurut Sopian, area camping menjadi pelengkap ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana malam di tengah heningnya alam Sebulu. “Kami sediakan area camping untuk yang ingin lebih dekat dengan alam. Fasilitasnya cukup untuk beristirahat nyaman,” jelasnya.

Meski pengelolaan wisata masih berbasis reservasi, antusiasme pengunjung terus meningkat. Setiap wisatawan diwajibkan melakukan pemesanan lebih dulu karena belum tersedia petugas tetap di lokasi. Pokdarwis juga menerapkan standar keamanan ketat dengan menunda kegiatan jika cuaca buruk untuk menghindari risiko kenaikan debit air di dalam goa.

Berdasarkan data dari situs resmi Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, pengembangan destinasi berbasis komunitas seperti di Sanggulan merupakan bagian dari strategi memperkuat potensi wisata alam di Kukar. Program ini selaras dengan visi Kukar Idaman yang menekankan pengelolaan berkelanjutan dan pelibatan masyarakat lokal dalam industri pariwisata.

Selain menjadi destinasi baru, wisata goa Sanggulan juga berperan sebagai laboratorium alam yang memperkenalkan masyarakat pada ekosistem karst dan konservasi lingkungan. Dengan dua pemandu bersertifikat, pengelola berharap kawasan ini menjadi contoh sukses sinergi antara pelestarian alam, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Goa Binuang dan goa-goa sekitarnya kini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga simbol perjalanan menuju kesadaran ekologis. Keindahan yang tersimpan di dalam perut bumi ini memperlihatkan betapa alam Kukar memiliki potensi luar biasa jika dikelola dengan bijak dan berkelanjutan.

(Adv/Disparkukar)

Baca juga

Bagikan: