Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) kembali menggelar Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) 2025. Agenda tahunan ini berlangsung pada 19 hingga 23 Juli 2025 dan menjadi panggung besar bagi pelaku seni serta komunitas budaya lokal untuk unjuk karya dan kreativitas.
Plt. Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ahmad Ivan, menyampaikan bahwa KFBN tahun ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga wadah kurasi bagi talenta seni lokal yang berpotensi tampil di tingkat nasional. “Karena waktu pelaksanaan tahun ini lebih singkat, kami membatasi peserta hanya 15 kelompok seni. Seleksi ketat dilakukan agar pertunjukan yang tampil benar-benar berkualitas dan siap secara teknis maupun artistik,” ujarnya.
Menurut keterangan Dispar Kukar di situs resmi kukarkab.go.id, festival budaya ini telah menjadi salah satu program unggulan pariwisata daerah sejak 2017. Tujuannya adalah memperkuat identitas budaya Kutai Kartanegara sekaligus meningkatkan daya tarik wisata daerah. Tahun ini, tiga lokasi utama disiapkan untuk pertunjukan, yakni depan Kedaton Kesultanan, Taman Tanjong, dan Simpang Odah Etam (SOE).
Selain menampilkan kelompok seni lokal, delapan provinsi dari luar Kalimantan Timur juga akan hadir memeriahkan acara. Mereka akan membawakan ragam budaya khas daerah masing-masing, memperkuat semangat keberagaman yang menjadi ciri utama KFBN.
Kirab budaya yang menjadi bagian dari pembukaan festival akan digelar pada pagi hari, 19 Juli 2025. Namun, Dispar Kukar membatasi jumlah peserta kirab hanya untuk 12 paguyuban agar partisipasi lebih merata dan tidak terpusat pada kelompok tertentu. “Kami ingin proses ini berlangsung transparan dan adil. Semua elemen masyarakat punya ruang yang sama untuk tampil,” tegas Ivan.
Data dari Dinas Pariwisata Kukar menunjukkan bahwa penyelenggaraan KFBN sebelumnya berdampak positif terhadap perputaran ekonomi lokal. Selama acara berlangsung, transaksi ekonomi masyarakat di sekitar lokasi meningkat hingga 35 persen. Festival ini juga mendorong tumbuhnya pelaku ekonomi kreatif baru, terutama di bidang kuliner, kerajinan, dan seni pertunjukan.
Selain itu, beberapa kelompok yang tampil di KFBN edisi sebelumnya telah berhasil menembus panggung nasional, seperti di Malang, Yogyakarta, dan Solo. Hal ini menunjukkan bahwa festival tersebut berperan penting dalam mempromosikan bakat lokal sekaligus memperluas jaringan seni daerah.
Awang Ahmad Ivan menegaskan bahwa Dispar Kukar ingin menjadikan KFBN sebagai batu loncatan bagi para seniman dan komunitas budaya lokal. “Festival ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi sarana membangun citra Kukar sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Kalimantan Timur,” katanya.
Dengan semangat kolaborasi dan semarak budaya nusantara, KFBN 2025 diharapkan mampu memperkuat posisi Kutai Kartanegara sebagai pusat kegiatan seni dan budaya di wilayah timur Indonesia, sekaligus memperkuat sektor pariwisata berkelanjutan di daerah tersebut.
(Adv/Disparkukar)



