Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi kepemanduan ekowisata, pemerintah daerah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata. Pelatihan ini berlangsung pada 6–8 Juli 2025 di Hotel Ibis Samarinda dan diikuti oleh 22 peserta dari berbagai wilayah di Kukar.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Kukar, M. Ridha Fatrianta, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari program tahun sebelumnya. Jika pada 2024 fokusnya pada pelatihan dasar, tahun ini ditingkatkan menjadi tahap sertifikasi dan uji kompetensi. “Harapannya, SDM pelaku pariwisata dapat memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional sehingga kredibilitas mereka dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya, Senin (7/7/2025).
Peserta berasal dari berbagai desa wisata potensial di Kukar seperti Sebulu, Pela, Samboja, Buana Jaya, Batu Dinding, dan Bukit Mahoni. Daerah-daerah ini dikenal memiliki potensi ekowisata tinggi, mulai dari wisata sungai, hutan, hingga keunikan budaya lokal. Berdasarkan data dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, sekitar 70 persen wilayah Kukar memiliki potensi wisata alam yang bisa dikembangkan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat setempat.
Kegiatan ini menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Jana Dharma Indonesia yang berbasis di Yogyakarta dan telah diakui secara nasional. Menurut Ridha, proses sertifikasi dilakukan dengan seleksi ketat, hanya peserta yang memenuhi kriteria kesiapan dan kompetensi yang dapat mengikuti ujian. “Tidak semua peserta pelatihan bisa langsung ikut sertifikasi, karena kami ingin memastikan yang lolos benar-benar siap menjadi pemandu profesional,” jelasnya.
Selain meningkatkan kapasitas individu, sertifikasi ini juga berfungsi sebagai upaya membangun standar mutu layanan wisata di Kukar. Pemerintah berharap, pemandu wisata yang bersertifikat dapat mendukung pengelolaan destinasi secara profesional dan aman bagi wisatawan.
Ridha menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi visi-misi Bupati Kutai Kartanegara “Idaman Terbaik,” yang menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat. “Kami ingin masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi juga menjadi pelaku aktif dalam kegiatan wisata yang mendukung perekonomian lokal,” katanya.
Ekowisata dinilai menjadi salah satu pilar utama pengembangan pariwisata Kukar. Berdasarkan data Dinas Pariwisata, kontribusi wisata alam terhadap total kunjungan wisatawan di Kukar mencapai lebih dari 45 persen pada tahun 2024. Potensi ini akan terus diperkuat dengan pelatihan dan pendampingan bagi pokdarwis di seluruh kecamatan.
Dengan adanya pemandu bersertifikat, Kukar diharapkan mampu bersaing dengan daerah lain di Kalimantan Timur dalam hal kualitas layanan wisata. Pemerintah juga berencana menambah jumlah peserta sertifikasi pada tahun depan agar semakin banyak desa wisata memiliki tenaga profesional.
“Peningkatan kualitas SDM menjadi kunci utama. Jika pemandu memiliki kompetensi yang baik, maka pengalaman wisatawan pun akan meningkat dan berdampak pada ekonomi masyarakat,” tutup Ridha.
(Adv/Disparkukar)



