Distriknews.co, Sidoarjo – Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban di reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga Minggu (5/10/2025) pagi, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 36 orang. Data terbaru ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Menurut Abdul, tim menemukan 11 jenazah tambahan pada Minggu dini hari antara pukul 00.36 hingga 06.30 WIB. “Jumlah korban meninggal menjadi 36 orang dan satu bagian tubuh berupa kaki kanan ditemukan pada Sabtu. Temuan ini belum dihitung sebagai tambahan korban baru,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Bangunan empat lantai Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) sore ketika sejumlah santri tengah melaksanakan salat Ashar di area mushala. Berdasarkan absensi ponpes, total santri terdampak mencapai 167 orang. Dari jumlah itu, 104 orang dilaporkan selamat, 27 masih dalam pencarian, dan sisanya meninggal dunia.
Sebagian korban yang berhasil dievakuasi kini menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Sidoarjo dan Surabaya. Sebanyak delapan orang dilaporkan dalam kondisi kritis. Sementara itu, lima jenazah dari temuan terbaru sudah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI RS Bhayangkara Surabaya, sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi.
Kepala Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna, menyebut proses evakuasi sudah mencapai sekitar 60 persen. Fokus utama kini diarahkan ke sektor A4, yang menjadi titik terpadat reruntuhan. “Sebagian besar puing telah disingkirkan. Kami bekerja 24 jam penuh bersama TNI, Polri, BPBD, dan relawan,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga melaporkan bahwa curah hujan tinggi sempat memperlambat proses evakuasi di area reruntuhan. Namun, dengan bantuan alat berat tambahan dan dukungan logistik dari BNPB serta pemerintah daerah, tim penyelamat kini bisa bekerja lebih cepat.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah menyiapkan bantuan darurat bagi keluarga korban dan para santri yang selamat. Dinas Sosial juga mendirikan posko layanan trauma healing untuk membantu pemulihan psikologis para penyintas. “Kami terus berkoordinasi dengan BNPB agar kebutuhan logistik dan medis para korban terpenuhi,” kata Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.
Hingga berita ini ditulis, proses pencarian korban masih terus berlangsung. Pemerintah pusat dan daerah berkomitmen menyelesaikan evakuasi sepenuhnya sebelum dilakukan tahap investigasi penyebab ambruknya gedung ponpes tersebut.