Distriknews.co, TENGGARONG – Desa wisata pela di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, tidak hanya terkenal karena keindahan perairannya yang menjadi rumah bagi Pesut Mahakam. Salah satu daya tarik lainnya adalah Museum Nelayan, didirikan sejak tahun 2020.
“Museum ini bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi tentang dampak buruk dari praktik penangkapan ikan ilegal,” kata Alimin, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela.
Menurut Alimin, museum ini telah melalui proses digitalisasi dengan penggunaan barcode sejak tahun 2021.
Di dalam museum ini, pengunjung dapat melihat berbagai macam alat tangkap ikan, mulai dari yang ilegal hingga yang ramah lingkungan yang digunakan oleh nelayan lokal. Selain itu, museum ini juga memberikan informasi tentang Pesut Mahakam dan jenis ikan lainnya yang hidup di Sungai Pela dan Danau Semayang.
“Dengan membayar tiket seharga Rp10 ribu, pengunjung dapat menikmati koleksi yang dimiliki oleh Museum Nelayan Desa Pela serta mendapatkan pengetahuan yang berharga tentang kehidupan nelayan dan ekosistem perairan setempat,” lanjut Alimin.
Menurut Alimin, minat pengunjung terhadap museum ini sangat tinggi karena mereka dapat belajar tentang perkembangan nelayan dan keanekaragaman ikan di daerah tersebut. Selain menjadi tempat berkunjung, museum ini juga berperan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat luas.
Penulis : Reihan Noor
