Festival Yupa Muara Kaman, Upaya Kukar Dorong Arsip Yupa Jadi Memori Kolektif Bangsa

redaksi

Press Conference Festival Yupa Muara Kaman di Taman Tanjong Tenggarong, Jumat (17/10/2025).

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya memperkenalkan warisan sejarah daerah melalui program Memory of Yupa. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan menggelar Press Conference Festival Yupa Muara Kaman di Taman Tanjong Tenggarong, Jumat (17/10/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian promosi Arsip Yupa Muara Kaman menuju nominasi Registrasi Memori Kolektif Bangsa (MKB) di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Plt Kepala Disarpus Kukar, Rinda Desianti, menjelaskan bahwa promosi menjadi salah satu syarat penting dalam proses pendaftaran arsip Yupa ke ANRI.

“Ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan untuk memperkenalkan Yupa kepada publik. Promosi ini menjadi syarat penting agar Yupa dapat dinilai dan diakui sebagai bagian dari Memori Kolektif Bangsa,” ujarnya.

Rinda menambahkan, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pengarsipan dokumen sejarah, tetapi juga menjadi bentuk dukungan terhadap upaya Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah Kalimantan Timur yang tengah mengusulkan Memory of Yupa agar diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dokumenter Dunia.

“Kalau yang di UNESCO itu lebih kepada fisik tujuh prasasti Yupa yang kini berada di Museum Nasional, tapi asalnya dari sini, Muara Kaman,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Rinda menyampaikan bahwa Memory of Yupa merupakan langkah penting untuk melestarikan jejak sejarah peradaban Kutai Martadipura, kerajaan tertua di Indonesia.

“Tujuh prasasti Yupa yang ditemukan di Muara Kaman pada tahun 1879 menjadi bukti kebesaran Raja Mulawarman dan kemajuan kehidupan beragama pada masa itu,” tuturnya.

Disarpus Kukar juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk ikut serta memberikan dukungan dan petisi sebagai bukti bahwa Memory of Yupa layak menjadi bagian dari Memori Kolektif Bangsa.

“Kami berharap banyak kelompok masyarakat, komunitas budaya, hingga akademisi bisa ikut menandatangani petisi dukungan. Ini menjadi poin penting dalam proses penilaian di ANRI,” ungkap Rinda.

Sebagai bentuk sosialisasi, Festival Yupa Muara Kaman akan menampilkan berbagai kegiatan, di antaranya pameran arsip sejarah, talkshow bersama ahli budaya, lomba menulis esai, pertunjukan seni khas Kutai, hingga tradisi Berseprah atau makan bersama sebagai simbol kebersamaan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran publik terhadap pentingnya pelestarian arsip sejarah daerah.

“Festival ini bukan hanya milik Disarpus Kukar, tapi milik seluruh masyarakat Kutai Kartanegara. Melalui kegiatan ini kita ingin menguatkan masa lalu untuk menata masa depan,” kata Rinda.

Tema besar kegiatan tahun ini adalah “Yupa Muara Kaman sebagai Arsip Lokal, Cermin Nasional”, dengan tagline “Dari Kutai Kartanegara, Menguatkan Masa Lalu, Menata Masa Depan.”

Rangkaian kegiatan Festival Memory of Yupa akan mencapai puncaknya pada 15–16 November 2025 mendatang. Pemerintah daerah berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum penting untuk mengangkat nama Kutai Kartanegara di tingkat nasional dan internasional, sekaligus memperkokoh identitas budaya bangsa melalui pelestarian arsip sejarah. (Zy)

Baca juga

Bagikan:

Tags