Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kutai Kartanegara, Yuliandris Suherdiman, menegaskan bahwa istilah anak terlantar tidak selalu berarti anak yang hidup di jalanan. Banyak di antara mereka justru tinggal bersama orang tua kandung, namun tidak mendapat pengasuhan yang layak di rumah.
“Anak terlantar itu bukan hanya mereka yang hidup di jalan. Bisa saja tinggal di rumah bersama orang tua lengkap, tapi karena kurang perhatian dan pengasuhan, tetap masuk kategori anak terlantar,” ujar Yuliandris, Kamis (18/10).
Menurutnya, keterlantaran anak biasanya disebabkan oleh minimnya pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, serta kasih sayang dari keluarga. Kondisi itu, kata dia, bisa berdampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak — baik secara fisik maupun psikologis.
Untuk menekan angka anak terlantar, Dinsos Kukar menjalankan sejumlah program perlindungan sosial. Program tersebut mencakup bantuan tunai, penyediaan kebutuhan pokok, hingga pembinaan di panti sosial. “Kami terus berupaya agar anak-anak terlantar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.
Saat ini, tercatat ada sekitar 18 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang aktif di Kukar dan dikelola masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut berperan dalam pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan anak yang membutuhkan.
Dinsos Kukar juga memperkuat kerja sama dengan LKSA agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran. Selain itu, pemerintah daerah memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) khusus yang menangani anak terlantar, salah satunya UPTD Odah Ngasuh Anak di Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong.
Fasilitas itu berfungsi sebagai tempat penampungan sementara sebelum anak ditempatkan di keluarga pengasuh atau lembaga sosial yang sesuai. “Dengan adanya UPTD ini, kami berharap anak-anak terlantar bisa mendapatkan perhatian dan kehidupan yang lebih layak,” tutur Yuliandris.
Ia menegaskan, peningkatan kesejahteraan anak memerlukan kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat. “Kita semua punya tanggung jawab moral untuk menjaga anak-anak kita. Dengan kepedulian bersama, mereka bisa memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (Zy)



