Gapoktan Loa Ipuh Harap Dukungan Pemerintah Perkuat Infrastruktur Irigasi Pertanian

redaksi

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Loa Ipuh, Lakhir Prawoto

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Loa Ipuh, Lakhir Prawoto, mengungkapkan kondisi pertanian di wilayahnya yang masih menghadapi kendala besar, terutama dalam hal infrastruktur irigasi. Hal tersebut ia sampaikan saat mendampingi kunjungan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, ke kawasan pertanian Loa Ipuh pada Kamis (23/10/2025).

Menurut Lakhir, kawasan pertanian di Kelurahan Loa Ipuh dan Loa Ipuh Darat memiliki potensi besar untuk pengembangan tanaman padi sawah.

“Di sini yang paling cocok memang padi sawah. Totalnya ada lima kelompok tani aktif yang mengelola lahan lebih dari 200 hektare,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa lahan pertanian di kawasan tersebut bisa mencapai sekitar 240 hektare jika dikelola secara maksimal.

Adapun kelompok tani yang bernaung di bawah Gapoktan Loa Ipuh terdiri dari Kelompok Tani Harapan Jaya, Mandong Lahong, Subur Makmur, dan Irama Desa di Kelurahan Loa Ipuh, serta Kelompok Tani Sumber Rezeki di Kelurahan Loa Ipuh Darat. Selain itu, terdapat juga 11 kelompok tani dan 3 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang berada di bawah binaan kelurahan dan Dinas Pertanian Kukar.

Lakhir menyampaikan bahwa para petani di wilayahnya telah beberapa kali menerima bantuan pemerintah, terutama berupa benih dan pupuk.

“Kalau bantuan benih dan pupuk itu sudah sering. Tapi untuk sarana irigasi masih minim,” katanya.

Menurutnya, sebagian besar sarana irigasi yang digunakan saat ini berasal dari bantuan CSR PT Tanito Harum, yang dahulu aktif membantu pembangunan infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani dan saluran air.

Namun, seiring berhentinya kegiatan CSR dari perusahaan tersebut, pemeliharaan irigasi menjadi tantangan besar bagi para petani.

“Sekarang kondisinya banyak saluran yang rusak dan tersumbat. Akibatnya, kalau hujan sebentar saja sawah langsung tergenang,” jelas Lakhir.

Ia menilai bahwa ketiadaan saluran pembuangan air (irigasi primer) menjadi penyebab utama terjadinya banjir di lahan pertanian mereka.

Kunjungan Bupati Kukar ke wilayah itu pun disambut positif oleh para petani. Menurut Lakhir, kunjungan tersebut menjadi bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap kondisi petani di lapangan.

“Ini kunjungan pertama Bapak Bupati Aulia ke sini. Kami sangat berterima kasih karena beliau bisa melihat langsung kondisi sawah dan irigasi yang perlu diperbaiki,” ujarnya.

Ia berharap kehadiran Bupati Kukar bisa menjadi dorongan agar program pemeliharaan dan normalisasi saluran irigasi dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dapat segera direalisasikan.

“Kami berharap pemerintah bisa memprioritaskan perbaikan saluran air, supaya banjir bisa dikendalikan dan produksi padi meningkat,” tuturnya.

Dengan potensi lahan yang luas dan semangat para petani yang tinggi, Lakhir optimistis sektor pertanian di Loa Ipuh dapat berkembang pesat jika didukung dengan sarana irigasi yang memadai.

“Kami yakin kalau infrastruktur air sudah baik, hasil pertanian di Loa Ipuh bisa meningkat dan menjadi lumbung pangan bagi wilayah sekitar,” pungkasnya.(Zy)

Baca juga

Bagikan:

Tags