Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah memfinalisasi penyempurnaan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Senin (27/10/2025), dipimpin langsung oleh Kepala Dispertanak Kukar, Muhammad Taufik.
Taufik menjelaskan bahwa penyusunan Renstra merupakan amanat dari peraturan perundang-undangan setelah ditetapkannya RPJMD.
“Masing-masing perangkat daerah wajib menyusun dan mengusulkan Renstra yang nanti akan ditetapkan melalui peraturan kepala daerah,” ujarnya. Ia menambahkan, tim penyusun Renstra Dispertanak telah dibentuk sejak 2024 dan kini memasuki tahap akhir pembahasan.
Berbeda dari periode sebelumnya, kali ini penyusunan Renstra dilakukan sepenuhnya oleh tim internal Dispertanak Kukar, bukan lagi diserahkan kepada pihak ketiga.
“Kalau dulu hanya menjadi dokumen formal, sekarang kami jadikan Renstra ini benar-benar sebagai pedoman strategis, baik untuk internal maupun pihak eksternal,” jelasnya.
Dalam proses penyusunannya, Dispertanak Kukar turut melibatkan berbagai pihak, termasuk Universitas Kutai Kartanegara, Bappeda Kukar, dan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur. Selain itu, tahap akhir Renstra juga akan dibahas bersama kelompok tani, Gapoktan, dan KTNA untuk menjaring masukan dari pelaku langsung di lapangan.
Renstra ini diarahkan untuk mendukung visi-misi Bupati Kukar dalam mewujudkan daerah sebagai pusat pangan dan ekonomi hijau berkelanjutan.
“Ada program dedikasi yang sejalan dengan misi kedua Kukar Idaman, yaitu mewujudkan pertanian, pariwisata, dan ekonomi hijau non-ekstraktif,” tutur Taufik.
Program unggulan yang menjadi fokus Dispertanak antara lain Petani, Peternak, dan Nelayan Tangguh, Kawasan Ekonomi Sejahtera, serta Kredit Kukar Idaman. Program-program ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat hilirisasi, dan menaikkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kukar dari 14 persen menjadi lebih dari 20 persen.
Selain peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, Renstra juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Salah satunya dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk memperbaiki sistem irigasi, yang dinilai vital dalam menunjang indeks pertanaman dan efisiensi pengelolaan lahan.
“Air adalah faktor utama dalam pertanian. Karena itu, sinergi dengan Dinas PU sangat penting agar tata kelola pertanian kita semakin baik,” tegas Taufik.
meyakini bahwa dengan perencanaan strategis yang matang, sektor pertanian dan peternakan di Kutai Kartanegara akan mampu menjadi pendorong utama terciptanya ekonomi hijau di masa depan.
“Dengan perencanaan strategis yang matang, sektor pertanian dan peternakan Kukar akan menjadi penggerak utama ekonomi hijau di masa mendatang,” tutupnya. (Zy)



