Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) menutup secara resmi Program Pelatihan Basic Operator Batch 2, yang digelar di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana, Selasa (4/11/2025). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Distransnaker Kukar dengan PT Biru sebagai lembaga pelatihan dan PT Buma selaku perusahaan mitra di sektor pertambangan.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Distransnaker Kukar, Lukman, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, khususnya bagi para pencari kerja di wilayah lingkar tambang.
“Pelatihan ini dikhususkan bagi pencari kerja, dengan pelaksanaan di bawah bimbingan PT Biru. Untuk batch kedua ini, sebagian besar akan ditempatkan di lokasi PT Buma yang merupakan kontraktor dari PT Bayan,” jelasnya.
Lukman mengungkapkan, sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan ini, di mana 25 orang di antaranya berasal dari wilayah lingkar tambang di Kecamatan Tabang. Sementara lima peserta lainnya merupakan warga dari berbagai kecamatan di Kukar yang dipilih melalui proses seleksi.
“Bahkan lima orang di antaranya berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), artinya mereka adalah warga dengan kondisi ekonomi lemah yang tidak memiliki pekerjaan tetap,” tuturnya.
Program pelatihan ini mendapat dukungan pembiayaan dari kolaborasi pemerintah daerah dan pihak swasta dengan total anggaran sekitar Rp6 miliar.
“Sekitar Rp5 miliar berasal dari PT Buma, sedangkan Rp800 juta dari anggaran perubahan Distransnaker tahun 2024,” terang Lukman.
Ia menegaskan bahwa kerja sama ini tidak berhenti pada tahap pelatihan, tetapi juga hingga proses penempatan kerja.
“PT Buma sudah membuktikan bahwa peserta yang lulus dari pelatihan ini bisa langsung diterima bekerja. Jadi manfaatnya sangat besar bagi masyarakat, terutama untuk menekan angka pengangguran di Kukar,” ucapnya.
Selain itu, ia berharap kerja sama ini bisa berlanjut di tahun 2026 dengan cakupan sektor yang lebih luas.
“Kami ingin ke depan pelatihan tak hanya fokus di pertambangan, tapi juga sektor pertanian dan perkebunan,” tuturnya.
Lukman juga menekankan pentingnya sertifikasi bagi para peserta pelatihan agar lebih mudah terserap di dunia kerja.
“Setiap peserta mendapatkan sertifikat resmi dari lembaga penyelenggara dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dengan sertifikasi ini, peluang kerja mereka akan jauh lebih besar,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten I Setkab Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, menyebut bahwa program pelatihan ini merupakan bagian dari misi Bupati Kukar dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas tenaga kerja lokal.
“Program ini masuk dalam agenda Etam Sejahtera dan Kukar Siap Kerja, yang sejalan dengan visi misi kepala daerah untuk menciptakan pemerataan dan peningkatan pelayanan di bidang ketenagakerjaan,” jelasnya.
Ia mengapresiasi hasil pelatihan yang telah berjalan selama satu tahun.
“Dari 30 peserta, sembilan orang sudah diterima bekerja. Ini bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan bisa menghasilkan dampak konkret bagi masyarakat,” kata Taufik.
Menurut Taufik, kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan peserta, tetapi juga menjadi upaya pemerintah dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat melalui pembentukan tenaga kerja yang kompeten dan memiliki sertifikasi resmi.
“Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan peserta, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Kukar melalui tenaga kerja yang kompeten dan tersertifikasi”tutupnya. (Zy)



