Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Ajang Kutai Folk Festival 2025 kembali digelar sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam melestarikan bahasa dan budaya daerah. Tahun ini, kegiatan yang juga dikenal dengan nama Etam Begenjoh Malang itu menonjolkan Lomba Musik Daerah Kutai sebagai program unggulan.
Lomba tersebut terbuka bagi pelajar tingkat SMA/MA sederajat dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Tujuannya memperkenalkan bahasa serta budaya Kutai kepada masyarakat luas di luar Kalimantan, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, Awang Ivan Ahmad, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk menjadikan budaya Kutai bukan sekadar tontonan. “Kami ingin agar budaya ini bisa dipelajari, dicoba, dan menjadi kebiasaan di kalangan generasi muda lintas daerah,” ujarnya.
Menurut Ivan, kegiatan tahun ini berbeda dari pelaksanaan sebelumnya. Jika tahun lalu menampilkan unsur budaya pesisir, Dayak, dan Kutai, maka tahun ini ide datang dari mahasiswa asal Malang yang ingin menggelar lomba musik daerah Kutai. Ide tersebut menjadi daya tarik baru yang diharapkan dapat memperluas jangkauan promosi budaya daerah.
Pendaftaran lomba dibuka sejak 17 hingga 27 April 2025 dengan batas pengumpulan karya pada 13 Mei 2025. Menariknya, peserta tidak dikenai biaya pendaftaran. Panitia menyiapkan total hadiah senilai Rp10 juta dan sertifikat bagi pemenang.
Dinas Pariwisata Kukar menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyelenggaraan kegiatan ini. “Promosi budaya Kutai menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata, sementara pelestarian bahasa diampu oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Keduanya bersinergi untuk satu misi yang sama,” tambah Ivan.
Sebagai bentuk kredibilitas penilaian, tiga juri akan didatangkan langsung dari Tenggarong. Mereka terdiri dari praktisi dan pemerhati budaya Kutai berpengalaman yang memahami kekayaan musik daerah.
Data dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menunjukkan bahwa sektor budaya menjadi bagian penting dalam strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan. Salah satu fokus utamanya ialah mendorong keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan budaya dan ekonomi kreatif lokal.
Melalui event ini, Dinas Pariwisata berharap budaya Kutai tidak hanya dikenal di Kalimantan, tetapi juga dapat mendunia melalui kreativitas anak muda Indonesia.
(Adv/Disparkukar)
