Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Malam puncak HUT Desa Bukit Raya ke-45 di Kecamatan Tenggarong Seberang menjadi bukti bahwa seni dan budaya tradisional masih mendapat tempat istimewa di hati masyarakat Kutai Kartanegara. Ribuan warga berkumpul di halaman kantor desa pada Selasa malam (17/6/2025) untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit yang menampilkan dalang Ki Cahyo Kutadi bersama sinden Sukesi Rayu dan Niken Salindry.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, Arianto, hadir langsung dalam acara tersebut. Ia menilai kegiatan semacam ini tidak hanya memperingati hari jadi desa, tetapi juga menjadi ajang pelestarian budaya warisan leluhur. “Pagelaran wayang kulit adalah wujud semangat masyarakat menjaga budaya di bumi odah etam. Ini bentuk nyata kecintaan terhadap tradisi yang perlu terus diwariskan,” ujarnya.
Arianto menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata terus memberi dukungan terhadap kegiatan yang mengangkat nilai budaya lokal, baik dari masyarakat asli maupun pendatang. Ia menilai keberagaman seni menjadi kekuatan sosial dan potensi wisata budaya yang bernilai ekonomi. “Budaya ini harus diteruskan kepada generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman,” katanya.
Menurut data Dinas Pariwisata Kukar, kegiatan berbasis budaya desa seperti festival seni dan pertunjukan rakyat telah meningkat 20 persen sejak 2023. Acara semacam ini tidak hanya mempererat persaudaraan warga, tetapi juga menarik pengunjung dari kecamatan lain.
Hal ini sejalan dengan program Pemkab Kukar dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) yang menempatkan pariwisata berbasis budaya sebagai pilar utama pengembangan destinasi lokal. Situs resmi Pemerintah Kabupaten Kukar mencatat lebih dari 50 agenda budaya rakyat yang rutin digelar setiap tahun, termasuk festival adat, pawai budaya, dan pertunjukan seni tradisi.
Desa Bukit Raya menjadi salah satu contoh sukses kolaborasi antara pemerintah desa dan Dinas Pariwisata dalam menjaga kearifan lokal. Perayaan HUT desa yang memadukan seni pertunjukan dengan partisipasi masyarakat terbukti mampu memperkuat rasa kebersamaan.
Arianto berharap kegiatan budaya seperti ini dapat dijadikan agenda tahunan oleh desa-desa lain di Kutai Kartanegara. “Kegiatan ini positif, mampu mempererat hubungan sosial dan memberi ruang bagi seniman lokal untuk berkembang. Kami berharap acara serupa terus digelar setiap tahun,” ucapnya.
Pemerintah Kukar berkomitmen melanjutkan dukungan terhadap pelestarian seni tradisi sebagai bagian dari pengembangan pariwisata berkelanjutan. Semangat masyarakat Bukit Raya menjadi contoh bagaimana budaya bisa menjadi daya tarik wisata yang hidup dan bermakna.
(Adv/Disparkukar)



