Turnamen Esport Pesisir Kukar Jadi Gerakan Kreatif Mandiri Anak Muda

redaksi

ist.

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Semangat kolaborasi dan inovasi anak muda wilayah pesisir Kutai Kartanegara (Kukar) kembali tumbuh lewat peluncuran Turnamen Esport Pesisir Mobile Legends, Bang Bang (MLBB) Chapter 1. Ajang ini digagas Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) dari tiga kecamatan, yaitu Samboja, Muara Jawa, dan Samboja Barat, sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital.

Ketua Panitia sekaligus perwakilan Kekraf Samboja, As Sabirin, menjelaskan bahwa turnamen ini menjadi langkah awal menuju Festival Pesisir, sebuah agenda berbasis komunitas yang sepenuhnya digerakkan oleh pemuda lokal tanpa ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Grand final dijadwalkan berlangsung di Kaltim Park, Kelurahan Kuala Samboja, pada 26 Juli 2025.

“Inisiasi ini lahir dari semangat pemuda. Kekraf Samboja dan Muara Jawa menjadi pelopor, dan Samboja Barat kami libatkan dalam struktur panitia,” ujar Sabirin, Rabu (9/7/2025).

Turnamen ini menyediakan 64 slot untuk tim dari seluruh wilayah Kukar, dengan biaya pendaftaran Rp35 ribu per tim. Hingga awal Juli, lebih dari 20 tim telah mendaftar. Babak kualifikasi akan dilaksanakan secara daring mulai 19 Juli dengan sistem gugur hingga menyisakan 16 tim terbaik untuk tampil di panggung grand final.

Menurut Sabirin, kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga bentuk nyata peran pemuda dalam menggerakkan ekonomi kreatif daerah. “Turnamen ini bukan sekadar hiburan, tapi pembuktian bahwa pemuda pesisir siap berkontribusi secara mandiri tanpa harus menunggu dukungan dana pemerintah,” tegasnya.

Meski Kekraf berada di bawah naungan Dinas Pariwisata Kukar, semangat independensi tetap menjadi prinsip utama. “Kami tetap terbuka terhadap dukungan dari dinas, tapi langkah pertama harus datang dari kami sendiri. Ini adalah sinyal bahwa pemuda bisa bergerak tanpa menunggu instruksi,” lanjut Sabirin.

Awalnya, panitia berencana menyertakan beberapa cabang seperti E-Football, Free Fire, dan PUBG Mobile. Namun karena tingginya minat terhadap Mobile Legends, edisi perdana turnamen difokuskan pada satu cabang tersebut agar pelaksanaannya lebih maksimal.

Final turnamen akan dikemas seperti mini festival. Selain pertandingan esport, panitia juga menyiapkan penampilan seni budaya dan stan UMKM lokal. Format ini diharapkan mampu mempertemukan dua potensi besar Kukar, yaitu ekonomi kreatif digital dan kearifan lokal masyarakat pesisir.

“Kami ingin grand final nanti tidak sekadar tontonan, tapi menjadi pengalaman yang berkesan. Akan ada guest star, pelaku seni lokal, dan ruang promosi bagi UMKM. Ini bukti bahwa esport bisa menjadi bagian dari industri kreatif yang lebih luas,” tutup Sabirin.

(Adv/Disparkukar)

Baca juga

Bagikan: