Tantangan Kaltim Mengembangkan Ekosistem Olahraga Basket 3×3 Modern

redaksi

Foto: Suasana penutupan Kejuaraan Basket 3x3 Piala Gubernur Kalimantan Timur 2024.

Samarinda – Kejuaraan Basket 3×3 Piala Gubernur Kalimantan Timur 2024 telah selesai digelar, menciptakan momentum penting bagi perkembangan olahraga di daerah tersebut. Namun, ajang besar ini menyisakan pertanyaan penting: bagaimana menciptakan ekosistem olahraga yang berkelanjutan dan mampu mendukung bakat-bakat muda secara optimal.

Dalam turnamen yang berlangsung selama lima hari di Atrium BigMall Samarinda, tercatat 225 tim dengan 900 atlet muda bersaing memperebutkan gelar juara. Kategori yang dipertandingkan beragam, mulai dari KU-12 hingga kelompok umum. Namun, di balik angka-angka yang impresif, tantangan nyata tetap ada: pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyoroti pentingnya sinergi berbagai pihak untuk mendukung pembinaan olahraga. Dalam sambutannya, ia berterima kasih kepada sponsor, panitia, hingga Pengprov Perbasi Kaltim. Namun, ia juga menekankan bahwa langkah ini baru awal.

“Ajang ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga pembuktian bahwa Kaltim memiliki potensi besar. Tapi tanpa pembinaan sistematis, bakat-bakat ini akan sulit berkembang untuk bersaing di level nasional atau internasional,” ujarnya.

Rasman menegaskan pentingnya melibatkan lebih banyak pihak, termasuk dunia usaha. Menurutnya, olahraga bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga gaya hidup dan kebutuhan masyarakat modern.

Dengan antusiasme yang tinggi, terutama di kalangan pelajar, kejuaraan ini memberikan peluang besar untuk mengidentifikasi bakat-bakat baru. Namun, keterbatasan infrastruktur, minimnya kompetisi reguler, dan kurangnya pelatih profesional di daerah menjadi tantangan yang harus diatasi.

“Yang usia K12, SMP, dan SMA, harus menjadi prioritas pembinaan. Jangan hanya berhenti di kejuaraan ini, tapi terus dilatih untuk menghadapi tantangan yang lebih besar,” tambah Rasman.

Keberhasilan olahraga tidak hanya bergantung pada atlet, tetapi juga pada pola pikir masyarakat dan strategi yang diterapkan. Dunia usaha, pemerintah, hingga komunitas lokal perlu melihat olahraga sebagai investasi jangka panjang. Selain memberikan hiburan dan kebanggaan, olahraga juga bisa menjadi salah satu sektor ekonomi yang menjanjikan.

Sebagai penutup, Rasman memberikan pesan kepada para peserta yang belum berhasil meraih gelar juara.

“Jangan berhenti di sini. Teruslah berlatih dan buktikan di kejuaraan berikutnya bahwa kalian mampu menjadi yang terbaik,” ujarnya, memberi semangat kepada para atlet muda.

Kejuaraan ini memang telah usai, tetapi tugas untuk membangun ekosistem olahraga yang lebih baik di Kaltim baru dimulai. Dengan dukungan yang tepat, bukan tidak mungkin bakat-bakat muda ini akan membawa nama Kaltim bersinar di kancah nasional maupun internasional.

Baca juga

Bagikan: