Samarinda – Dispora Kalimantan Timur (Kaltim) menghadirkan langkah strategis dalam pemberdayaan pemuda melalui dukungan teknologi. Sebagai bagian dari upaya membangun kapasitas Karang Taruna, Dispora Kaltim memberikan perangkat teknologi berupa laptop dan printer kepada organisasi tersebut di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Bantuan ini bukan hanya sekadar alat kerja, melainkan bagian dari visi besar untuk menciptakan Karang Taruna yang lebih aktif, mandiri, dan mampu menghadirkan dampak nyata di masyarakat, terutama di tingkat desa dan kecamatan.
“Ini bukan hanya tentang perangkat, tetapi komitmen kami untuk menghidupkan kembali semangat Karang Taruna agar mereka punya peran strategis di pembangunan daerah,” kata Sri Wartini, Pelaksana Harian (Plh) Dispora Kaltim, dalam acara seremonial pemberian bantuan di Aula eks Kantor Dispora Kaltim, Kompleks GOR Kadrie Oening, Samarinda, Selasa (5/11).
Bantuan yang disalurkan ke 105 kecamatan ini menjadi solusi konkret untuk mengoptimalkan program-program Karang Taruna. Dengan perangkat yang disediakan, organisasi pemuda ini diharapkan dapat menjalankan administrasi lebih efektif, menyusun program inovatif, hingga membangun jejaring yang lebih luas.
“Karang Taruna perlu didukung agar mereka bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Teknologi adalah jembatan untuk itu,” tutur Sri.
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan Dinas Sosial sebagai mitra strategis. Dengan sinergi ini, Karang Taruna diharapkan mampu menjalankan program yang lebih terarah sesuai kebutuhan masyarakat di akar rumput.
“Karang Taruna itu membidangi langsung pemuda di desa-desa, artinya mereka menjadi ujung tombak pembangunan provinsi,” ujar Sri.
Selain pemberian perangkat teknologi, Dispora Kaltim juga terus menggagas program peningkatan wawasan, seperti pelatihan dan seminar. Hal ini menjadi langkah lanjutan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya memiliki perangkat kerja, tetapi juga pemahaman mendalam tentang peran strategis mereka dalam pembangunan.
Dispora Kaltim berharap langkah ini menjadi momentum kebangkitan organisasi pemuda di Kaltim. Karang Taruna, yang selama ini kerap dianggap sebagai organisasi pendamping, kini didorong untuk mengambil posisi lebih strategis dalam pembangunan desa hingga provinsi.
“Dengan program ini, kami ingin Karang Taruna bangkit. Mereka bisa jadi mitra pemerintah dalam membangun desa, kecamatan, hingga provinsi,” tutup Sri.
Langkah ini menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi juga penggerak utama pembangunan di Kalimantan Timur, dengan teknologi sebagai motor penggeraknya.