Kutai Kartanegara – Hati terasa sangat perih saat kabar duka datang dari Tenggarong. Davi Nur Hidayat, seorang mahasiswa berusia 18 tahun, tewas dalam tragedi kebakaran yang melanda kos-kosannya di Jalan Kita Jua, Kecamatan Tenggarong, Kamis (5/9/2024).
Pemuda ini baru saja memulai perjalanan akademisnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Kutai Kartanegara, namun malam itu takdir berkata lain, ketika kobaran api melahap tubuhnya.
Davi, anak kedua dari lima bersaudara asal Muara Wis, bukan hanya seorang mahasiswa. Dia juga anggota Pramuka yang aktif, relawan Palang Merah Indonesia (PMI), serta bagian dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Sosok muda yang penuh dengan dedikasi dan kepedulian terhadap sesama. Namun, semua impian dan harapan itu kini sirna, terbakar bersama api yang melalap tempat tinggal sementaranya.
“Ananda Davi adalah putra terbaik Muara Wis. Dia begitu aktif dalam berbagai organisasi dan selalu menunjukkan semangat yang tinggi. Kehilangannya merupakan duka yang mendalam bagi kita semua. Semoga dia termasuk dalam korban yang mati syahid,” ungkap Arianto, Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah (DPMD) Kutai Kartanegara, saat menghadiri serah terima jenazah Davi di Rumah Sakit A.M Parikesit Tenggarong.
Prosesi serah terima jenazah berlangsung dengan suasana haru. Priadi Effendi, ayah kandung almarhum, menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai bentuk dukungan moral dan materil. Namun, bagi keluarga, kehilangan Davi bukan hanya soal materi, melainkan kehilangan seorang anak yang penuh potensi dan harapan masa depan.
Davi dimakamkan di tanah kelahirannya, Kecamatan Muara Wis, diiringi doa dan tangis keluarga serta kerabat. Tragedi ini tak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga bagi teman-teman dan komunitas tempat Davi aktif selama ini.
Kebakaran yang terjadi pada pukul 03.48 Wita itu menghanguskan 10 bangunan di RT 73, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong.
Selain kerugian materil, insiden ini juga menyebabkan dua korban luka bakar ringan. Namun, kehilangan terbesar adalah nyawa Davi, yang semestinya masih memiliki masa depan panjang di depannya.