Distriknews.co, TENGGARONG – Dengan adanya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki kesempatan emas untuk berkembang. Namun, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Chalimatus Sa’diah, mencatat bahwa banyak perempuan di Kukar belum sepenuhnya memanfaatkan peluang ini.
Menyikapi hal ini, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, Chalimatus Sa’diah, memberikan dorongan kuat bagi perempuan Kukar agar tidak hanya menjadi penonton, melainkan menjadi pelaku aktif dalam pembangunan ini.
Dalam pernyataannya pada Kamis (18/7/2024), ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa banyak perempuan lokal merasa minder karena keterbatasan skill dan modal yang mereka miliki.
“Para perempuan ini merasa tertinggal dibandingkan dengan mereka yang datang dari luar daerah dengan skill dan modal yang lebih baik,” tuturnya. Ia dengan tegas menyatakan bahwa perempuan Kukar tidak boleh terpuruk dalam rasa minder ini.
“Kita harus bergerak dan bertarung untuk berkembang. Terutama kita perempuan, harus bisa bersaing dan jangan takut,” ujarnya, memotivasi para perempuan untuk lebih percaya diri mengambil langkah maju. Ia menekankan pentingnya perempuan setempat untuk tidak membiarkan diri mereka tersisih dalam arus pembangunan yang sedang pesat berlangsung di daerah mereka sendiri.
Ia juga mengajak perempuan Kukar untuk menginisiasi usaha bersama sebagai langkah nyata dalam membangun ekonomi mereka. Menurutnya, dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang baik, perempuan Kukar dapat memperkuat posisi ekonomi mereka dalam menghadapi tantangan IKN. Dirinya menekankan bahwa usaha kecil, ketika dikelola dengan baik, memiliki potensi besar untuk tumbuh di tengah dinamika pembangunan IKN.
“Jangan takut untuk memulai. Kita tidak perlu melihat ke mereka yang datang dari luar. Dengan usaha bersama, kita bisa tumbuh dan berkembang bersama,” pesannya penuh semangat.
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur merupakan peluang emas yang tak boleh dilewatkan oleh perempuan lokal. Mereka harus mampu melihat kesempatan ini sebagai momentum untuk membangun kemandirian ekonomi dan berkontribusi dalam pembangunan yang sedang berlangsung. Chalimatus berharap bahwa perempuan Kukar tidak hanya menjadi pengamat pasif, melainkan menjadi pelaku utama yang ikut serta dalam pembangunan ini.
Semangat ini diharapkan dapat menginspirasi perempuan di seluruh Kukar untuk lebih proaktif dalam mencari peluang di tengah pesatnya pembangunan IKN, baik di sektor bisnis, keterampilan, maupun sektor lainnya. Chalimatus menekankan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membangun ekonomi lokal dan regional, dan momentum IKN adalah saat yang tepat bagi mereka untuk bangkit. (*)
Penulis : Dion