Distriknews.co, TENGGARONG – Menyikapi perkembangan teknologi yang semakin pesat, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Seminar Psikoedukasi dengan tema “Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Era Digital”.
Seminar ini berlangsung pada Rabu (16/10/2024) di Grand Elty Singgasana, Tenggarong, dan merupakan kerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar.
Ketua DWP Kukar, Yulaikah Sunggono, dalam pidatonya menyampaikan bahwa era digital memberikan tantangan baru bagi orang tua dan masyarakat dalam melindungi anak-anak dan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan. Ia mengingatkan bahwa ancaman kekerasan kini tidak hanya berbentuk fisik, tetapi juga bisa terjadi secara digital melalui platform media sosial dan aplikasi lainnya.
“Perkembangan teknologi memang membawa banyak kemajuan, tetapi kita juga harus waspada terhadap dampak negatifnya, khususnya terhadap anak-anak dan remaja yang masih dalam proses pembentukan karakter,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa fenomena cyberbullying, pelecehan seksual online, dan paparan konten negatif semakin meningkat di kalangan remaja. Oleh karena itu, seminar ini dirancang untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang cara mencegah dan menangani ancaman tersebut.
Selain membahas bahaya cyberbullying, seminar ini juga membahas bagaimana ketergantungan anak-anak terhadap gadget dapat memengaruhi interaksi sosial dan kesehatan mental mereka. Narasumber dari DP3A Kukar menyampaikan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat memicu gangguan kecemasan, depresi, dan hilangnya keterampilan sosial di dunia nyata.
“Era digital memberikan akses yang tak terbatas kepada anak-anak terhadap informasi, tetapi juga membawa risiko seperti cyberbullying, pelecehan seksual online, dan paparan konten negatif. Tanpa pengawasan dan pendidikan yang tepat, hal ini bisa mengganggu kesehatan mental anak,” kata narasumber.
Seminar ini menekankan pentingnya peran orang tua dalam memantau aktivitas anak-anak di dunia maya dan mendidik mereka tentang penggunaan teknologi secara bijak. Langkah-langkah intervensi dan dukungan mental juga menjadi topik utama dalam seminar ini, dengan tujuan membantu anak-anak dan remaja agar terhindar dari bahaya kekerasan digital. (*)
Penulis : Dion