Workshop GAP & GBS, Langkah Nyata DP3A Kukar

redaksi

Foto: Plt. Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayitno

Distriknews.co, TENGGARONG – Ketimpangan gender pada pembangunan sering kali menghambat kemajuan masyarakat. Menyadari urgensi ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggagas sebuah workshop untuk membekali para pemangku kepentingan dalam menerapkan Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS).

Acara yang digelar pada 8 Oktober 2024 di Hotel Horison Samarinda ini bertujuan menciptakan kebijakan pembangunan yang lebih adil dan responsif terhadap kebutuhan perempuan dan kelompok rentan lainnya.

Plt. Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menggarisbawahi bahwa kegiatan ini tidak sekadar pelatihan teknis, melainkan sebuah upaya mendasar untuk merombak pendekatan pembangunan yang kerap bias terhadap kelompok tertentu.

“Penyusunan GAP dan GBS adalah bentuk nyata dari keberpihakan kita pada pembangunan yang merangkul semua kelompok, bukan hanya mayoritas atau kelompok dominan. Kita harus mulai melihat pembangunan dari perspektif mereka yang paling rentan,” tegasnya.

Workshop ini menghadirkan berbagai perwakilan dari instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan akademisi yang sepakat bahwa isu gender tak bisa lagi dianggap sebagai agenda sampingan. Melalui GAP dan GBS, peserta diajak untuk mengidentifikasi potensi ketidakadilan dalam kebijakan dan anggaran, serta mencari solusi konkret agar manfaat pembangunan dirasakan merata oleh setiap lapisan masyarakat, terutama kaum perempuan dan anak-anak.

Saat pelaksanaannya, para peserta diajarkan teknik analisis gender yang mendalam, termasuk strategi penyusunan anggaran berbasis gender yang efektif dan tepat sasaran. Pendekatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong kebijakan-kebijakan yang lebih inklusif di Kutai Kartanegara.

Hero berharap agar setiap peserta dapat menjadi agen perubahan di instansi dan komunitas masing-masing, dengan mengedepankan perspektif gender dalam setiap keputusan dan perencanaan.

“Workshop ini adalah titik awal. Saya berharap kita semua dapat membawa perubahan sistemik yang akan memengaruhi wajah pembangunan Kukar ke arah yang lebih adil dan setara,” tambahnya.

Dengan berakhirnya acara, DP3A Kukar mengajak semua pihak untuk tidak berhenti pada teori, namun juga aktif untuk memperjuangkan inklusivitas di lapangan. Melalui kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat, DP3A optimistis bahwa pembangunan di Kukar dapat menjadi contoh keberhasilan dalam melawan ketimpangan gender demi masyarakat yang lebih harmonis dan setara.

Penulis : Reihan Noor

Baca juga

Bagikan: