Distriknews.co, TENGGARONG- Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus berusaha mengurangi ketergantungan ekonominya pada sektor eksplorasi sumber daya alam (SDA), seperti batu bara, yang dianggap tidak berkelanjutan untuk jangka panjang.
Kini, masyarakat Loa Janan mulai melihat sektor pariwisata sebagai alternatif yang menjanjikan untuk menggantikan perekonomian dari sektor pertambangan yang terus mengalami penurunan.
Camat Loa Janan, Hery Rusnandi, mengungkapkan bahwa sektor pariwisata di wilayahnya telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sejumlah desa di Loa Janan kini aktif memanfaatkan potensi alam yang dimiliki untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata yang menarik. Hery juga menyoroti pentingnya membangun pariwisata yang sesuai dengan keunikan dan potensi khas dari masing-masing desa.
“Beberapa desa sudah mengembangkan sektor wisatanya, dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di desa. Ini adalah langkah yang sangat positif, karena sektor pariwisata mampu memberikan dampak besar terhadap perekonomian masyarakat desa,” ujar Hery Rusnandi, Kamis (5/12/2024).
Hery memaparkan sejumlah desa di Loa Janan yang kini menjadi pelopor dalam pengembangan pariwisata di wilayah tersebut. Salah satunya adalah Desa Tani Bhakti, yang berhasil mengembangkan wisata agro dengan memadukan keindahan alam dan potensi pertanian lokal.
Wisata agro ini tidak hanya menarik perhatian para wisatawan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian di desa tersebut.
Selain itu, Desa Batuah juga mulai dikenal melalui Emnastry Park, sebuah objek wisata yang dibangun di atas lahan bekas tambang batu bara yang telah direklamasi dan diubah menjadi destinasi menarik.
“Emnastry Park adalah contoh nyata bagaimana lahan bekas tambang bisa disulap menjadi tempat wisata yang memiliki daya tarik tersendiri. Ini adalah solusi cerdas untuk memanfaatkan lahan yang sebelumnya tidak produktif,” tambahnya.
Hery mengungkapkan bahwa pengembangan sektor pariwisata di Loa Janan adalah bagian dari strategi jangka panjang yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut.
“Jika desa sudah terkenal sebagai tujuan wisata, maka dampak positifnya akan terasa langsung pada perekonomian masyarakat, mulai dari pendapatan tambahan untuk warga hingga peningkatan peluang kerja,” katanya.
Hery Rusnandi mendorong desa-desa di Loa Janan untuk terus berkreasi dalam mengembangkan dan mengelola potensi wisata yang dimiliki.
Pemerintah kecamatan berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada masyarakat dan pemerintah desa dalam memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan destinasi wisata yang menarik dan kompetitif.
“Saya minta desa-desa untuk terus mencari potensi yang dapat dijadikan objek wisata. Tentu saja, potensi tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik dan keunikan alam yang dimiliki setiap desa. Jika desa sudah terkenal, maka ekonomi desa akan semakin maju,” tegas Hery.
Hery mengusulkan agar setiap desa mengoptimalkan peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sudah ada untuk mempercepat pengembangan sektor pariwisata di daerah masing-masing.
“Pokdarwis sangat penting, karena mereka adalah orang-orang yang mengenal dan mencintai desa mereka sendiri. Mereka yang tahu bagaimana cara memperkenalkan potensi wisata di desa kepada dunia luar,” katanya.
Hery juga mengajak desa-desa di Loa Janan untuk menjalin kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat, terutama Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kukar, serta lembaga-lembaga lain yang relevan.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat proses pengembangan serta memperluas promosi destinasi wisata yang terdapat di Loa Janan.
“Tidak ada yang lebih tahu tentang potensi wisata desa selain orang desa itu sendiri. Kami sangat berharap desa-desa di Loa Janan dapat terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pihak terkait untuk mengembangkan sektor wisata yang dapat meningkatkan perekonomian daerah,” ucapnya.
Meskipun sektor pariwisata di Loa Janan terus berkembang, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Salah satu kendala utamanya adalah keterbatasan infrastruktur serta kebutuhan untuk meningkatkan promosi agar potensi wisata di wilayah ini lebih dikenal di luar daerah.
Namun, dengan adanya dukungan penuh dari masyarakat dan komitmen yang tinggi dari pemerintah kecamatan, Hery optimis bahwa sektor pariwisata di Loa Janan akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.
“Kami memiliki potensi alam yang luar biasa. Jika kita bisa mengelola sektor wisata dengan baik, bukan hanya kesejahteraan masyarakat yang meningkat, tetapi juga Loa Janan bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Kukar,” tutup Hery Rusnandi.
Dengan semakin intensifnya pengembangan sektor pariwisata, Kecamatan Loa Janan diharapkan dapat mengurangi ketergantungannya pada eksploitasi sumber daya alam dan menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan di masa mendatang.
Pariwisata ini juga diharapkan menjadi magnet baru yang tidak hanya memberikan keuntungan bagi masyarakat lokal, tetapi juga mampu menarik wisatawan dari berbagai wilayah, bahkan dari luar negeri.
Penulis : Bayu