Jakarta – Debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024, calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, telah mengeluarkan pernyataan yang mendalam mengenai peran guru dan pentingnya investasi di bidang pendidikan.
Dengan gaya visioner, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyoroti guru sebagai pilar kecerdasan bangsa. Menurutnya, negara harus memiliki pandangan jangka panjang terkait pendidikan.
“Guru itu bukan hanya pendidik di kelas, tapi mereka membentuk karakter generasi masa depan. Ini adalah investasi untuk kemajuan bangsa,” tegasnya dalam debat capres pamungkas di Jakarta.
Pria kelahiran 1969 ini membeberkan langkah-langkah konkret yang dulunya pernah dia ambil saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, yakni memberikan penghargaan kepada guru.
Guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jakarta, kata Anies, telah mendapatkan hibah. Selain itu, guru-guru agama juga menerima bantuan, dan semua guru dan dosen di Jakarta bebas dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Bantuan dan hibah ini bukan sekadar dana, tapi penghargaan atas dedikasi mereka. Guru adalah agen perubahan, dan kita harus memberikan pengakuan yang setimpal,” terangnya.
Anies menegaskan bahwa memberikan ganjaran yang adil kepada guru merupakan langkah kunci agar mereka dapat fokus dalam mendidik anak-anak di Tanah Air.
“Jangan pelit dalam memberikan apresiasi kepada guru. Mereka adalah garda terdepan dalam menciptakan generasi cerdas dan berdaya saing,” tambahnya.
Pandangan Anies tentang pendidikan tidak hanya bersifat nasionalis, namun juga humanis. Ia menyuarakan keinginan untuk melihat Indonesia sebagai negeri yang tercerdaskan melalui investasi maksimal di bidang pendidikan.
Ia memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk mengubah pandangan terhadap pengeluaran di bidang pendidikan.
“Investasi di pendidikan bukanlah beban, melainkan bekal untuk masa depan. Mari bersama-sama menciptakan Indonesia yang unggul dan cerdas,” tutupnya.