Distriknews.co, PPU – Pada Kamis (30/1), ratusan tenaga harian lepas (THL) yang bekerja di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Penajam Paser Utara (PPU) dikejutkan dengan keputusan mendadak yang membuat banyak dari mereka merasa kecewa dan sedih. Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tidak diberitahukan sebelumnya membuat sejumlah THL, yang bekerja di berbagai sekolah, merasa khawatir dengan nasib mereka.
Salah satu THL yang bekerja sebagai kebersihan di sebuah sekolah menengah pertama di PPU mengungkapkan perasaan kesalnya, mengatakan bahwa keputusan tersebut datang tiba-tiba dan sulit diterima. Dia bahkan sempat menangis memikirkan masa depan yang tidak pasti setelah diberhentikan.
Sebagian besar THL yang terdampak lebih memilih untuk tidak memberikan kesan atau pesan, namun mereka berharap dapat segera menerima kabar terbaru terkait kebijakan yang mempengaruhi status mereka. Banyak yang merasa bahwa pemutusan hubungan kerja harusnya dilakukan pada akhir Desember 2024, bukan mendadak seperti ini.
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkerru, menjelaskan bahwa pemberhentian ini adalah bagian dari kebijakan yang lebih besar yang mengacu pada keputusan pemerintah pusat. Ia menambahkan bahwa ada sekitar seratus guru yang akan pensiun tahun ini, dan penataan terkait kekurangan tenaga pengajar akan diserahkan sepenuhnya kepada kebijakan pusat.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sendiri masih mendiskusikan nasib tenaga honorer, termasuk di PPU, yang nasibnya sangat bergantung pada keputusan yang akan diambil oleh pemerintah pusat dalam waktu dekat.
Penulis: Febria DV