Samarinda – Pemahaman terhadap karakteristik cabang olahraga jadi fokus utama bagi pelatih di Kalimantan Timur. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim menilai, langkah ini akan mendongkrak kualitas pembinaan atlet secara signifikan.
Wakil Ketua KONI Kaltim, Ego Arifin, menyampaikan, pelatihan fisik tingkat nasional yang berlangsung 8-12 bulan ini mengharuskan peserta memahami kebutuhan unik dari cabang olahraga yang mereka wakili.
“Setiap cabang olahraga memiliki kebutuhan fisik dan teknik berbeda. Jadi, memahami karakteristik cabang olahraga bukan sekadar penting, tapi menjadi syarat wajib,” ujar Ego saat ditemui beberapa hari lalu.
Menurutnya, pendekatan ini membuat pelatih lebih efektif dalam membangun program pelatihan yang sesuai.
“Kalau hanya latihan fisik umum tanpa memahami kebutuhan spesifik, hasilnya tidak maksimal. Kita di Kaltim ingin cara yang lebih komprehensif,” tegasnya.
Ego memberi contoh, seorang pelatih pencak silat harus menguasai teknik dan strategi khusus yang mendukung olahraga tersebut, bukan hanya memberikan latihan fisik serba guna.
Meski begitu, KONI Kaltim tidak membatasi pelatihan ini hanya untuk pelatih spesifik. Guru olahraga yang memiliki pemahaman tentang cabang tertentu juga diberi kesempatan untuk ikut serta.
“Kami terbuka bagi guru olahraga. Jika mereka paham tentang olahraga yang diajarkan, ini jadi peluang besar untuk berkembang,” imbuhnya.
KONI Kaltim berharap, pelatihan ini bisa melahirkan pelatih yang andal dan mampu membawa atlet Kaltim bersinar di kancah nasional.
“Kami ingin mencetak pelatih yang tidak hanya berpengalaman, tapi juga memahami kebutuhan khusus tiap cabang olahraga,” pungkasnya.
Dengan harapan pendekatan ini, kualitas pelatihan atlet di Kaltim diharapkan meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif pada prestasi olahraga daerah.