Samarinda – Menjelang pelaksanaan Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Zona IV di Kendari, Sulawesi Tenggara, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah mempersiapkan 156 orang anggota kontingen yang terdiri dari atlet, pelatih, dan ofisial. Para atlet dari berbagai cabang olahraga telah memulai masa Training Camp (TC) sejak Senin, 28 Oktober 2024 di Kompleks GOR Kadrie Oening, Samarinda.
TC yang akan berlangsung selama 21 hari ini diikuti oleh atlet dari delapan cabang olahraga, antara lain bola voli, sepak bola, bulu tangkis, tenis lapangan, sepak takraw, tinju, pencak silat, dan basket. Para atlet yang terlibat merupakan pelajar berusia maksimal 17 tahun, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, menegaskan bahwa keberhasilan dalam ajang Pra Popnas akan sangat bergantung pada peran pelatih. Menurutnya, pelatih tidak hanya bertanggung jawab dalam aspek teknis, tetapi juga dalam membentuk kekompakan tim yang solid, yang menjadi modal utama dalam menghadapi pertandingan.
“Pelatih yang kami pilih adalah mereka yang memiliki pengalaman dan kualifikasi untuk membawa tim berprestasi, meskipun Pra Popnas hanya sebagai tahap kualifikasi. Mereka dipilih berdasarkan rekomendasi dari masing-masing cabang olahraga,” kata Rasman, pada Minggu (3/11/2024).
Rasman menekankan pentingnya sinergi antar pemain dari berbagai daerah. Menurutnya, dalam TC ini, pelatih harus fokus pada pembentukan kekompakan tim meski para atlet berasal dari kabupaten dan kota yang berbeda dengan karakter permainan yang beragam.
“Pelatih harus lebih intens dalam membimbing agar pemain bisa saling memahami, beradaptasi, dan bersatu sebagai satu kesatuan tim yang siap menghadapi tantangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rasman juga mengungkapkan bahwa sejumlah pelatih yang terlibat dalam persiapan kali ini adalah wajah baru, sementara beberapa lainnya sudah berpengalaman menangani atlet di tingkat daerah. Hal ini, menurutnya, disesuaikan dengan kebutuhan setiap cabang olahraga dan tantangan kompetisi yang akan dihadapi.
“Ada yang baru, ada juga yang sudah lama menangani atlet, tergantung pada kebutuhan masing-masing cabang olahraga. Pemilihan pelatih ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan kompetisi dan masa persiapan,” tutup Rasman.