Samarinda – Di tengah perubahan zaman dan perkembangan teknologi, Karang Taruna memiliki peluang besar untuk menjadi motor inovasi dalam mengembangkan potensi desa. Pemanfaatan teknologi digital dan pengelolaan potensi lokal dapat menjadi langkah strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi pedesaan.
Pelaksana Harian (Plh) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, Sri Wartini, menggarisbawahi pentingnya peran pemuda dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan desa. Salah satu langkah yang diusulkan adalah pengintegrasian pemasaran digital untuk produk lokal dan promosi desa wisata.
“Pemuda Karang Taruna harus mampu menjawab tantangan era digital. Penggunaan platform online untuk memasarkan produk lokal atau mempromosikan desa wisata adalah langkah maju yang sangat penting,” ujar Sri Wartini, Kamis (7/11/2024).
Sri mencontohkan bahwa pengelolaan desa wisata yang modern dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Selain itu, Karang Taruna juga dapat menciptakan aplikasi sederhana untuk memudahkan wisatawan mencari informasi tentang destinasi desa wisata.
Lebih lanjut, Sri mengusulkan agar Karang Taruna bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk membangun ekosistem digital. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan toko online khusus produk lokal desa yang dapat menjangkau pasar lebih luas, baik nasional maupun internasional.
“Kami ingin para pemuda lebih melek teknologi dan mampu membawa produk desa ke tingkat yang lebih tinggi. Ini akan menjadi bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” jelasnya.
Untuk mendukung langkah tersebut, Dispora Kaltim akan menggelar serangkaian pelatihan yang fokus pada pemasaran digital, branding, serta pengelolaan desa wisata berbasis teknologi. Sri menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya bersifat teknis tetapi juga mencakup pengembangan ide kreatif agar pemuda bisa bersaing di era global.
“Pemuda kita harus punya keterampilan adaptif, sehingga mereka tidak hanya menjadi pelaku tetapi juga inovator dalam mengembangkan potensi desa,” tambah Sri.
Dengan penerapan konsep ini, Karang Taruna tidak hanya akan menjadi wadah sosial, tetapi juga agen perubahan yang mampu mentransformasi desa menjadi pusat inovasi dan destinasi wisata yang modern.
“Jika pemuda mau belajar dan beradaptasi, saya optimis desa-desa di Kalimantan Timur bisa menjadi contoh pembangunan berbasis teknologi di Indonesia,” pungkasnya.