Distriknews.co, TENGGARONG – Ratusan penari meliuk-lentik di atas rumput hijau Stadion Rondong Demang Tenggarong, menampilkan tari massal “Gema Budaya Etam” dari Sabang hingga Merauke. Dengan tarian ini, secara resmi Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) 2024 dibuka pada Senin (8/7/2024).
Tari massal tersebut menceritakan perjalanan peradaban Kerajaan Kutai melalui budaya Keraton, yang disimbolkan dengan legenda asal-usul Putri Karang Melenu di Jahetan Layar yang tumbuh menjadi gadis remaja. Para penari mengenakan kostum dan masker berbelalai yang menyerupai Lembuswana, hewan mitologi zaman kerajaan.
Beragam tarian dan kostum dihadirkan untuk menggambarkan kebudayaan Kerajaan Kutai. Budaya pedalaman diwakili oleh tarian Burung Enggang untuk menghormati leluhur Suku Dayak, sementara gerakan jepen menggambarkan masyarakat Kutai. Tarian nusantara dari Sumatera, Sulawesi, Jawa, dan Bali menyampaikan pesan persahabatan dan sinergi antara budaya lokal dan budaya dari luar Kukar.
Tari massal ini menggambarkan Kutai sebagai tanah berkah, yang kini menjadi bagian dari IKN, melalui simbol pohon hayat yang memberi kehidupan bagi manusia. “Gema Budaya Etam” menciptakan kolaborasi indah yang mencerminkan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.
KFBN, yang merupakan rebranding dari Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF), kini memprioritaskan seni budaya lokal dan nusantara nasional. KFBN bukan hanya ajang menampilkan keindahan seni dan budaya, tetapi juga sarana mempromosikan keberagaman dan memperkuat persatuan masyarakat Kukar.
Dengan tema “Kukar Berbudaya Nusantara Jaya,” festival ini menampilkan berbagai pertunjukan seni tradisional dari paguyuban dan kelompok seni di Kukar serta berbagai daerah di Indonesia.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menyatakan bahwa KFBN adalah cermin kekayaan budaya Nusantara dan menjalin hubungan harmonis antar suku. Ia mengajak masyarakat Kukar untuk bersama-sama menyukseskan festival ini, menghargai, memahami, dan merayakan keberagaman budaya sebagai kekayaan yang tak ternilai harganya bagi bangsa Indonesia.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Sugiarto, menerangkan bahwa tujuh kabupaten/kota turut berpartisipasi dalam pagelaran ini, memperkenalkan seni dan budaya daerahnya masing-masing.
“Kami mencoba membangkitkan budaya lokal Kukar. Akan ada 42 penampilan seni dan budaya selama satu pekan,” tutupnya.
Sugiarto juga mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk hadir dan menikmati berbagai penampilan seni dan budaya nusantara yang akan ditampilkan di tiga panggung berbeda, mulai pukul 06.00-22.15 WITA di Amphitheater Taman Kota Raja, Lapangan Parkir Pulau Kumala (Jembatan Repo-repo), dan Stadion Rondong Demang.
Penulis : Reihan Noor