Distriknews.co, TENGGARONG – Festival Lomba Miskat, Tari Jepen, dan Kuliner Khas Kutai resmi dimulai. Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar untuk melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal.
“Kita sebagai generasi sekarang harus tetap menjaga, melestarikan tradisi budaya kita seperti tradisi budaya khas Kutai ini,” ujar Edi Damansyah.
Upaya pelestarian juga dilakukan secara bertahap dalam pemerintahan, dengan menetapkan Baju Miskat sebagai pakaian wajib bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kukar setiap hari Kamis. Selain itu, Tari Jepen sering dijadikan tarian pembuka pada acara-acara pemerintahan di Kukar.
Festival ini diharapkan tidak hanya sebagai upaya pelestarian kearifan lokal, tetapi juga sebagai sarana promosi untuk mendorong ekonomi kerakyatan di Kukar. Dengan kerja sama yang baik antara Dispar Kukar dan TP PKK Kukar sebagai pelaksana, festival ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan.
“Begitu juga dengan sanggar-sanggar tari yang ada di Kukar mendapatkan kesempatan untuk tampil di setiap acara Pemkab Kukar. Sehingga pelestarian seni budaya di Kukar terjaga dengan baik dan di sisi lain memberikan dampak ekonomi kepada para pelaku seni, kuliner, dan pelaku usaha lainnya,” sebut Edi.
Edi juga mendorong agar festival serupa diadakan di tingkat satuan pendidikan di Kukar sebagai langkah konkret untuk mengenalkan seni budaya Kutai sejak usia dini. Guru-guru juga diharapkan ikut berpartisipasi dalam lomba serupa.
Selain pelestarian, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi. Dengan evaluasi yang dilakukan, akan terlihat seberapa besar dampak kegiatan yang diadakan oleh Dispar Kukar dan TP PKK Kukar terhadap perekonomian masyarakat di Kukar.
“Kedepan, Dispar Kukar diharapkan untuk mengadakan evaluasi, memahami kelemahan yang ada, dan mencari cara perbaikan berbasis data. Jika memungkinkan, adakan survei untuk melihat dampak ekonomi dari kegiatan festival ini,” harap Edi.
Penulis : Reihan Noor