Kutai Kartanegara – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan kegiatan pendampingan dan penginputan Aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) pada Selasa (14/05/2024).
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Polres, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan OPD lainnya ini, diselenggarakan di Kantor DP3A Kukar.
Sekretaris DP3A Kukar, Hero Suprayetno, membuka acara dengan menjelaskan bahwa pendampingan ini merupakan arahan dari pemerintah pusat. Tujuannya adalah untuk menyinkronkan dan memperbarui data kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kukar melalui aplikasi Simfoni PPA.
“Dengan pendataan ini, tentunya agar Kukar memiliki dukungan data PPA yang valid, yang nantinya dapat mempermudah DP3A Kukar dalam membuat regulasi atau kebijakan penanganan,” terangnya.
Simfoni PPA telah terintegrasi secara nasional, sehingga memungkinkan pemantauan perkembangan kasus di seluruh Indonesia, termasuk Kukar. “Proses penginputan ini melibatkan beberapa perangkat daerah lainnya sehingga bisa bersinergi memperkuat data perlindungan perempuan dan anak di Kukar,” tuturnya.
Menurut hasil riset dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kukar yang diungkapkan oleh Hero, mayoritas kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kukar disebabkan oleh faktor ekonomi dan media sosial.
“Sehingga dengan kehadiran data ini, harapannya penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak ke depannya dapat lebih efektif,” tandasnya.
Dirinya menambahkan bahwa meskipun aplikasi ini telah tersedia untuk kemudahan pendataan, pihaknya akan tetap melakukan evaluasi data sebagai pertimbangan bagi pemerintah pusat dalam pendanaan fasilitas dan sarana prasarana pendukung. “Saat ini kita tinggal komunikasikan peningkatan SDM dengan pihak terkait untuk aplikasi ini,” tutupnya. (Adv)