Distriknews.co, TENGGARONG – Dalam rangka memberantas pernikahan anak dan menurunkan angka stunting di Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar meluncurkan program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) “Odah Bekesah”.
Program ini hadir sebagai upaya untuk mendidik masyarakat mengenai dampak negatif pernikahan dini, serta memberikan dukungan kepada keluarga dalam hal pengasuhan dan kesehatan anak.
Puspaga “Odah Bekesah” memfokuskan upayanya pada pengurangan praktik pernikahan di bawah usia 18 tahun yang telah terbukti mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Kepala DP3A Kukar, Bambang Arwanto, menegaskan bahwa pernikahan usia dini sering kali menjadi penyebab utama stunting, yang menghambat perkembangan optimal anak.
“Pernikahan usia dini adalah salah satu faktor utama terjadinya stunting. Anak yang lahir dari ibu yang menikah muda cenderung mengalami berat badan lahir rendah dan kekurangan gizi,” jelasnya.
Melalui program ini, DP3A Kukar memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama calon pengantin, mengenai pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang, baik secara fisik maupun psikologis. “Kami mendorong masyarakat untuk menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang,” tambahnya.
Selain edukasi mengenai pernikahan dini, program ini juga memberikan informasi tentang pentingnya pola makan yang sehat untuk ibu hamil dan anak sebagai langkah penting dalam pencegahan stunting. “Kami juga memberikan informasi tentang pola makan yang baik untuk ibu hamil dan anak agar mereka dapat tumbuh sehat dan berkembang dengan optimal,” lanjutnya.
Kerja sama dengan Tim Koordinasi Konvergensi Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting (KP2S) Kukar semakin memperkuat upaya DP3A dalam menekan angka stunting dan pernikahan dini di Kukar. Bambang menegaskan bahwa dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar tujuan ini dapat tercapai lebih cepat.
“Kami berkomitmen untuk memberantas pernikahan anak dan stunting di Kukar. Kami berharap masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap isu ini. Mari kita bersama-sama menjaga hak dan kesehatan anak-anak kita demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Melalui program ini, DP3A Kukar berharap bisa menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi tumbuh kembang anak, dengan fokus pada kesejahteraan keluarga dan pencegahan pernikahan anak. (*)
Penulis : Dion