Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Kabupaten Paser menjadi tujuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mempelajari lebih dalam tentang kerajinan tradisional yang terus dikembangkan oleh masyarakat setempat.
Kegiatan studi tiru ini diadakan pada tanggal 26 hingga 27 Juli 2024. Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah mempelajari proses pembuatan batik khas Paser yang merupakan bagian dari warisan budaya dan sumber ekonomi masyarakat lokal.
Di lokasi pusat kerajinan batik Paser, peserta studi tiru disambut hangat oleh para perajin batik yang siap berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pembuatan batik.
Mereka menjelaskan secara detail setiap tahapan proses pembuatan batik, mulai dari menggambar pola pada kain, serta proses pewarnaan, hingga penyelesaian akhir yang menjadikan kain batik siap dipasarkan.
Chalimatussa’diah, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan, Keluarga, Pengelolaan Data, dan Informasi DP3A Kabupaten Kutai Kartanegara, yang memimpin rombongan studi tiru ini, menyatakan kekagumannya terhadap dedikasi para perajin.
Menurutnya, mereka benar-benar menjaga kelestarian kerajinan batik Paser di tengah tantangan modernisasi. Kerajinan batik bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga simbol identitas budaya yang harus dilestarikan.
“Kami sangat terkesan dengan semangat para perajin batik yang ada di Paser. Mereka tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” ujarnya, Selasa (30/7/2024).
Para pengrajin Paser lanjut dia, adalah contoh yang baik untuk ditiru. Terutama bagi Kutai Kartanegara yang juga memiliki potensi besar dalam mengembangkan kerajinan lokal.
“Semoga studi tiru ini memberikan wawasan baru dan ide-ide segar bagi kami agar terus mengembangkan program-programnya di masa mendatang. Selain itu, melalui sinergi dan kerjasama yang terjalin, diharapkan akan tercipta hubungan yang lebih erat antara DWP di berbagai daerah,” jelasnya.