DP3A Kukar Berdayakan Masyarakat Lewat Pelatihan Tata Boga

redaksi

Foto: Tenggarong Seberang dan Loa Janan menjadi sasaran pelatihan tata boga besutan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar.

Distriknews.co, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya memberdayakan masyarakat melalui pelatihan keterampilan. Kali ini, pelatihan tata boga dilaksanakan di dua kecamatan, Tenggarong Seberang dan Loa Janan, sebagai kelanjutan dari program yang sebelumnya sukses di Kecamatan Tenggarong.

Pelatihan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan memasak masyarakat, tetapi juga sebagai edukasi pentingnya makanan sehat dan bergizi, khususnya bagi anak-anak. Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayetno, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya komprehensif mereka untuk mengatasi masalah stunting.

“Kami percaya, pola perilaku dan komunikasi dalam keluarga sangat mempengaruhi penanganan stunting. Melalui pelatihan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat,” ungkap Hero.

Stunting masih menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan anak, yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai gizi dan kesehatan. DP3A Kukar menekankan bahwa melalui pelatihan ini, para peserta akan dibekali dengan cara-cara mengolah makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

“Kami ingin para orang tua memahami betapa pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya asupan nutrisi yang baik,” tambahnya.

Tak hanya pelatihan tata boga, DP3A juga mengadakan sesi konseling bagi keluarga yang berisiko atau membutuhkan bimbingan terkait kesehatan dan gizi anak. Melalui konseling ini, masyarakat diberi panduan praktis untuk mencegah stunting sejak dini.

“Kami berikan edukasi tentang pola asuh yang baik serta langkah-langkah pencegahan stunting. Dengan pendekatan ini, kami yakin angka stunting di Kukar dapat ditekan,” jelas Hero.

Lebih dari sekadar pelatihan, program ini juga bertujuan untuk membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. DP3A berharap keterampilan memasak yang didapat tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi usaha kecil yang dapat meningkatkan kesejahteraan.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya mahir memasak, tetapi juga mampu memanfaatkan keterampilan ini untuk menciptakan peluang usaha yang bisa menunjang perekonomian keluarga,” ujarnya.

Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan aspek perilaku, komunikasi, dan pemberdayaan, DP3A Kukar optimis bahwa program ini akan berdampak signifikan dalam menurunkan angka stunting di daerah tersebut. Program ini juga sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

“Kami berharap program seperti ini bisa terus berkembang dan menjangkau wilayah lain di Kukar dengan dukungan dari berbagai pihak,” pungkas Hero.
Penulis : Reihan Noor

Baca juga

Bagikan: