Distransnaker dan IWAPI Kukar Siapkan 30% Peserta Dari DTKS Untuk Ikut Pelatihan Tata Rias di Kelurahan Panji

redaksi

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) bekerja sama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Kutai Kartanegara kembali menghadirkan program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan tata rias. Kegiatan ini akan berlangsung pada Jumat, 6 Desember 2024, di Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan perempuan, terutama mereka yang ingin memulai usaha di sektor jasa kecantikan. Kepala Bidang Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja Distransnaker Kukar, Syarifah Rosita, menegaskan bahwa program ini memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan.

“Sebanyak 30% peserta pelatihan berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Kami ingin memastikan bahwa mereka memiliki akses untuk meningkatkan keterampilan dan peluang usaha yang dapat menunjang perekonomian keluarga,” ujar Syarifah, Kamis (5/12/2024).

Materi yang diajarkan meliputi teknik dasar tata rias, rias profesional untuk acara khusus, hingga strategi pemasaran dan pengelolaan usaha kecil. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan bekal yang komprehensif kepada peserta agar siap membuka usaha mandiri di bidang tata rias.

Ketua IWAPI Kukar, Fety Puja Amelia, menyatakan bahwa sektor tata rias memiliki peluang besar untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan. “Kami berharap pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga memotivasi perempuan untuk menjadi wirausaha mandiri yang dapat menggerakkan ekonomi lokal,” jelasnya.

Salah satu peserta yang telah mendaftar, Nurhaliza, menyampaikan antusiasmenya. “Pelatihan ini sangat penting untuk saya. Dengan ilmu tata rias yang saya dapat, saya berharap bisa membuka usaha kecil di rumah,” ungkapnya.

Kolaborasi antara IWAPI dan Distransnaker Kukar ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perempuan di Kelurahan Panji dan sekitarnya. Program ini juga menjadi langkah konkret dalam mendukung pemberdayaan perempuan sebagai motor penggerak ekonomi keluarga dan masyarakat.

“Kami percaya bahwa keterampilan yang diberikan akan menciptakan perubahan nyata bagi para peserta dan komunitas mereka,” tutup Syarifah Rosita.

Baca juga

Bagikan: