Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono Kasnu, membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) se-Kukar yang digelar di Ruang Serbaguna DPRD Kutai Kartanegara, Selasa (21/10/2025). Dalam kegiatan tersebut, Sunggono memberikan apresiasi kepada BASNAS Kukar yang telah menginisiasi Rakorda sebagai langkah strategis dalam memperkuat tata kelola zakat di daerah.
“Penghargaan saya sampaikan kepada BASNAS Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah menginisiasi rapat koordinasi hari ini. Semoga dari forum ini akan lahir hal-hal baik yang dapat menjadi pedoman kita dalam pelaksanaan pembangunan daerah ke depan,” ujar Sunggono dalam sambutannya.
Ia menegaskan, zakat memiliki potensi luar biasa dalam mengurangi kesenjangan sosial serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah daerah, kata dia, telah menunjukkan komitmen nyata melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Zakat, yang memperkuat profesionalisme dan transparansi dalam pengelolaan zakat di daerah.
Menurut Sunggono, keberadaan UPZ sebagai garda terdepan BASNAS sangat penting dalam menghimpun potensi zakat, infak, dan sedekah, terutama dari aparatur sipil negara (ASN), BUMD, perusahaan, serta masyarakat umum. Namun, ia juga mengakui bahwa belum semua entitas di Kukar menunjukkan kepedulian yang sama terhadap gerakan zakat ini.
“Saya harap ke depan, karena sudah ada dasar hukum yang kuat, BASNAS Kukar bisa lebih agresif mengoptimalkan potensi zakat yang sangat besar, terutama dari sektor perusahaan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan pesan Bupati Kukar agar BASNAS melakukan evaluasi komprehensif terhadap capaian pengumpulan zakat, serta memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, UPZ, dan mitra strategis lainnya.
Dalam forum itu, Sunggono menyinggung pentingnya membangun kepercayaan publik terhadap BASNAS. Ia mengakui masih ada sebagian instansi yang belum sepenuhnya yakin bahwa zakat yang dihimpun akan kembali memberikan manfaat bagi mereka.
“Saya selalu tekankan, BASNAS hanya membantu menghimpun dana zakat. Peruntukannya tetap bisa kembali untuk membantu pegawai atau masyarakat di lingkungan kita sendiri,” ujarnya.
Ia mencontohkan bagaimana kepercayaan ASN mulai meningkat setelah mereka melihat manfaat langsung dari dana zakat yang disalurkan untuk membantu pegawai yang membutuhkan.
“Dari situ muncul kesadaran bahwa ‘pitis etam balik ke etam jua’ uang kita kembali ke kita juga,” kata Sunggono.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Rakorda ini menjadi momentum penting karena masa jabatan pengurus BASNAS Kukar akan berakhir pada 2026. Karena itu, ia mendorong agar Rakorda kali ini menghasilkan rumusan dan kebijakan baru yang dapat menjadi fondasi bagi kepengurusan selanjutnya.
“Pemerintah daerah mendukung penuh pengelolaan zakat yang profesional, transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. Bahkan, kita setiap tahun mengalokasikan hibah untuk BASNAS. Tapi ke depan, kita harap BASNAS bisa semakin mandiri,” ujar Sunggono.
Sunggono menegaskan pentingnya peran BASNAS dan UPZ di tengah keterbatasan anggaran pemerintah daerah.
“Dengan kondisi anggaran yang menurun drastis tahun depan, peran BASNAS dan UPZ menjadi sangat strategis dalam mendukung pembiayaan pembangunan sosial,” ujar Sunggono.
Ia juga meminta seluruh OPD dan UPZ di kecamatan untuk menyusun rencana kerja yang lebih terarah.
“Saya minta semua OPD dan UPZ menyiapkan rencana kerja pengumpulan zakat yang terukur dan berbasis data spasial agar pengelolaan zakat di Kukar semakin efektif dan tepat sasaran,” tutupnya. (Zy)



