Menyongsong Masa Depan Politik Lokal, Generasi Muda Samarinda Saling Diskusi di Acara Tumbuk Caleg

redaksi

Foto: Suasana Diskusi di Acara Tumbuk Caleg.
Foto: Suasana Diskusi di Acara Tumbuk Caleg.

Samarinda – Pada malam yang bersemangat di Kota Samarinda, keramaian tidak hanya terdengar dari lalu lintas yang sibuk di jalan-jalan, tetapi juga dari arena diskusi yang dipenuhi oleh generasi muda yang sangat berantusias.

Acara ‘Tumbuk Caleg’ yang diinisiasi oleh Safran Achmad dan Hanna Pratiwi menjadi sorotan utama di tengah hiruk pikuknya persiapan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.

Cafe Pojok Juanda terpantau dipadati oleh perwakilan dari berbagai komunitas untuk menyaksikan lima calon legislator Kota Samarinda, yakni Endy Satrio Jatmoko, Taufan Marselinus, Faradila Melanie, Romadhony Putra Pratama, dan Hajar Aswad.

Anak-anak muda, mayoritas dari generasi Z dan kaum milenial, dengan penuh keberanian mengajukan pertanyaan kritis kepada para calon legislator. Mereka tidak ragu untuk menyoroti isu-isu penting yang dihadapi oleh Kota Samarinda, mulai dari lingkungan hidup hingga pendidikan.

Dalam suasana yang penuh semangat dan keingintahuan, Safran Achmad, salah satu inisiator acara, menyampaikan tujuan utama dari ‘Tumbuk Caleg’. Ia menuturkan acara ini untuk mengalihkan fokus masyarakat dari isu nasional ke masalah lokal, terutama jelang Pemilu 2024.

“Kita harus mengenal dan memahami gagasan serta visi dari para calon legislator tingkat Kota Samarinda. Mereka yang akan memperjuangkan kita ke depannya,” ujarnya.

Dalam interaksi yang hangat antara peserta dan calon legislator, tidak hanya isu-isu serius yang saja dibahas, tetapi juga pentingnya idealisme dalam politik.

Safran memperingatkan tentang bahaya jika generasi muda terjebak dalam politik yang kurang bermoral, mengutip kata-kata Tan Malaka bahwa idealisme adalah kemewahan seorang pemuda.

“Idealisme dalam dunia perpolitikan itu sangat penting. Karena idealisme adalah aset berharga dari seorang pemuda. Jadi saya sangat prihatin jika generasi muda terjebak dalam politik yang kurang bermoral,” tuturnya.

Acara ‘Tumbuk Caleg’ bukan hanya sekadar diskusi, tetapi juga langkah awal dalam meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda, dalam proses demokrasi lokal.

Evaluasi dan pemahaman yang didapatkan dari acara ini diharapkan dapat membantu pemilih dalam membuat keputusan yang lebih informan dan bertanggung jawab pada saat Pemilu nanti.

Baca juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar