Kukar Targetkan 14 Posyandu Baru di Tahun 2025

redaksi

Ist.

Distriknews.co, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menargetkan pembangunan 14 unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) baru di sejumlah desa pada tahun 2025. Program ini ditujukan untuk memperluas akses layanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu hamil, balita, dan warga di wilayah terpencil.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, A Riyandi Elvandar, menyatakan bahwa Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa. “Pembangunan ini menjadi upaya kami untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam layanan dasar,” ujarnya.

Pembangunan Posyandu baru akan dilakukan berdasarkan pemetaan lokasi yang menyesuaikan kondisi geografis, data kependudukan, dan kebutuhan pelayanan tiap wilayah. Selain penyediaan gedung, DPMD juga menyiapkan sarana penunjang, mulai dari alat kesehatan, imunisasi, hingga obat-obatan. Pelatihan kader Posyandu juga menjadi bagian penting agar pelayanan lebih profesional.

Menurut Riyandi, keberadaan Posyandu tidak hanya dilihat dari fisiknya, tetapi juga kualitas sumber daya manusia yang menjalankan. “Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan manfaat layanan yang diberikan,” tambahnya.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menekan angka stunting. Data dari laman resmi Pemkab Kukar menyebutkan prevalensi stunting di Kukar terus mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Hal ini sejalan dengan target nasional untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024.

Posyandu yang akan dibangun nantinya diprioritaskan untuk desa dengan angka kelahiran tinggi dan keterbatasan fasilitas kesehatan. Seperti disebutkan dalam situs Dinas Kesehatan Kukar, pemantauan tumbuh kembang anak, imunisasi, serta pemeriksaan ibu hamil rutin merupakan faktor penting untuk menekan risiko gizi buruk dan kematian ibu serta bayi.

Selain meningkatkan layanan kesehatan, pemerintah juga berharap keberadaan Posyandu dapat menghidupkan kembali partisipasi aktif masyarakat desa. Gotong royong dalam menjaga kesehatan lingkungan dinilai sebagai kunci keberhasilan program.

“Harapan kami, Kukar bisa bebas stunting dan tingkat kesakitan ibu serta balita semakin menurun. Dengan layanan Posyandu yang merata, masyarakat di seluruh lapisan bisa merasakan manfaat langsung,” pungkas Riyandi.

(Adv/DPMD/Kukar)

Baca juga

Bagikan:

Tags