Stunting di Kukar Mengancam Tumbuh Kembang Anak-Anak

redaksi

Foto: Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono.

Distriknews.co, TENGGARONG – Peningkatan kasus stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mengancam tumbuh kembang anak-anak. Pemerintah daerah bersama seluruh stakeholder terus berupaya mengatasi masalah ini.

Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kukar, Sunggono, membeberkan fakta mengejutkan dalam Rapat Koordinasi Audit Stunting yang digelar di Aula Daksa Artha, Kantor BPKD Kukar, Sabtu (2/11/2024).

Paparan asap rokok dan praktik buang air besar sembarangan (BABS), menurut Sunggono yang membuat meningkatnya risiko stunting di Kukar.

Studi membuktikan, asap rokok yang sering dianggap sepele, adalah penyebab utama stunting di Kukar. Lindungi anak-anak dari bahaya asap rokok agar tumbuh kembang mereka optimal.

Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya yang bisa menyebar ke mana-mana. Anak-anak yang sering terpapar asap rokok jadi lebih mudah sakit dan bisa mengalami kekurangan gizi kronis, salah satu penyebab stunting.

“Racun dari asap rokok ini masuk ke dalam tubuh anak tanpa disadari, menghambat tumbuh kembang mereka. Ini masalah serius yang harus segera dihentikan,” kata Sunggono.

Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai dampak buruk asap rokok, khususnya pada anak-anak dalam lingkungan keluarga, merupakan permasalahan serius. Paparan asap rokok secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko anak mengalami berbagai gangguan kesehatan, termasuk infeksi saluran pernapasan akut yang berpotensi memperparah kondisi stunting.

Tak hanya asap rokok, buang air besar manusia yang dibuang sembarangan juga mengancam kesehatan, terutama anak-anak. Air tercemar jadi sarang penyakit, bikin anak-anak makin lemah.

“Lingkungan yang tidak bersih menjadi tempat berkembangnya bakteri dan virus. Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi menyangkut kualitas hidup generasi mendatang,” tegasnya.

Audit Kasus Stunting Kukar merupakan upaya sistematis untuk mengidentifikasi faktor risiko dan penyebab stunting, serta merumuskan intervensi yang efektif.

Dalam hal ini, Tim mengusulkan akan melakukan pendekatan menyeluruh, termasuk edukasi masyarakat, fasilitas sanitasi yang memadai, dan akses pangan bergizi untuk meningkatkan kesehatan lingkungan.

Sunggono menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk mengatasi stunting. Ia mengajak kita semua untuk menerapkan gaya hidup sehat, mulai dari lingkungan rumah hingga asupan gizi anak.

“Ini bukan hanya soal angka. Stunting adalah ancaman nyata yang memengaruhi masa depan generasi kita. Kita harus bersatu untuk menekan angka ini dan memastikan tidak ada lagi kasus stunting baru di Kukar,” pungkasnya.

Penulis : Bayu

Baca juga

Bagikan: